2 Negara yang Ngotot Menolak Keanggotaan Ukraina pada NATO
loading...
A
A
A
KYIV - Di bawah klausul Pasal 5 aliansi NATO , setiap negara anggota yang diserang oleh agresor luar memiliki hak untuk meminta intervensi militer dari sekutu lainnya. Itu yang menjadi momok jika Ukraina menjadi anggota aliansi militer tersebut.
Mimpi buruk itu yang memupus harapan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bergabung dengan NATO. Padahal, Ukraina sudah meningkatkan usahanya agar Ukraina bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi tahun lalu, berusaha untuk membuat jarak yang tegas antara negaranya dan Moskow.
Foto/.Reuters
Presiden AS Joe Biden berjanji akan terus mendukung Ukraina. Dia mengatakan AS dan sekutunya akan "membela kebebasan dan kebebasan hari ini, besok, dan selama diperlukan."
Namun, Biden tidak memberitahu kapan Ukraina bisa bergabung dengan aliansi militer. Permainan retorika itu menunjukkan bahwa Biden menolak Ukraina bergabung dengan NATO karena tidak ingin berperang langsung dengan Rusia.
Joe Biden mengatakan dia ingin menghindari situasi di mana "kita semua berperang, kita berperang dengan Rusia". Biden menambahkan bahwa Ukraina "belum siap" untuk menjadi anggota NATO, dan itu "akan memakan waktu cukup lama".
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan berkata: “Kami tidak berusaha untuk memulai Perang Dunia Ketiga. Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO keluar dari KTT ini.”
Ukraina pun meninggalkan KTT NATO tanpa batas waktu — tetapi dia menerima janji untuk bantuan keamanan jangka panjang dari Amerika Serikat dan negara-negara G-7 lainnya. Biden menyamakan bantuan itu dengan bantuan yang diberikan Amerika Serikat kepada Israel, dan mengatakan kepada wartawan yang bepergian bersamanya bahwa Zelenskyy senang.
Foto/Reuters
Jerman bersikeras untuk menunda aksesi Ukraina ke NATO karena khawatir langkah itu dapat membawa aliansi itu berperang dengan Rusia. Jerman lebih fokus untuk jaminan keamanan, daripada proposal keanggotaan, untuk membantu Ukraina mempertahankan diri tanpa adanya aksesi.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Jerman tidak mendukung akses cepat Ukraina. “Kita harus mencermati situasi saat ini,”Scholzberkata. “Oleh karena itu saya sarankan kita fokus pada prioritas utama di Vilnius, yaitu memperkuat kekuatan tempur Ukraina," imbuhnya dilansir Financial Times.
Aliansi akan meningkatkan hubungan NATO-Ukraina ke format dewan, yang memungkinkan Kyiv mengadakan pertemuan krisis. Para diplomat mengatakan ini akan memperdalam cakupan kerja sama antara kedua belah pihak. Itu juga bisa berfungsi sebagai badan yang secara teratur dapat memantau kemajuan aksesi.
Mimpi buruk itu yang memupus harapan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bergabung dengan NATO. Padahal, Ukraina sudah meningkatkan usahanya agar Ukraina bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi tahun lalu, berusaha untuk membuat jarak yang tegas antara negaranya dan Moskow.
Berikut adalah 2 negara yang sangat ngotot menolak keanggota Ukraina pada NATO.
1. Amerika Serikat
Foto/.Reuters
Presiden AS Joe Biden berjanji akan terus mendukung Ukraina. Dia mengatakan AS dan sekutunya akan "membela kebebasan dan kebebasan hari ini, besok, dan selama diperlukan."
Namun, Biden tidak memberitahu kapan Ukraina bisa bergabung dengan aliansi militer. Permainan retorika itu menunjukkan bahwa Biden menolak Ukraina bergabung dengan NATO karena tidak ingin berperang langsung dengan Rusia.
Joe Biden mengatakan dia ingin menghindari situasi di mana "kita semua berperang, kita berperang dengan Rusia". Biden menambahkan bahwa Ukraina "belum siap" untuk menjadi anggota NATO, dan itu "akan memakan waktu cukup lama".
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan berkata: “Kami tidak berusaha untuk memulai Perang Dunia Ketiga. Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO keluar dari KTT ini.”
Ukraina pun meninggalkan KTT NATO tanpa batas waktu — tetapi dia menerima janji untuk bantuan keamanan jangka panjang dari Amerika Serikat dan negara-negara G-7 lainnya. Biden menyamakan bantuan itu dengan bantuan yang diberikan Amerika Serikat kepada Israel, dan mengatakan kepada wartawan yang bepergian bersamanya bahwa Zelenskyy senang.
2. Jerman
Foto/Reuters
Jerman bersikeras untuk menunda aksesi Ukraina ke NATO karena khawatir langkah itu dapat membawa aliansi itu berperang dengan Rusia. Jerman lebih fokus untuk jaminan keamanan, daripada proposal keanggotaan, untuk membantu Ukraina mempertahankan diri tanpa adanya aksesi.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Jerman tidak mendukung akses cepat Ukraina. “Kita harus mencermati situasi saat ini,”Scholzberkata. “Oleh karena itu saya sarankan kita fokus pada prioritas utama di Vilnius, yaitu memperkuat kekuatan tempur Ukraina," imbuhnya dilansir Financial Times.
Aliansi akan meningkatkan hubungan NATO-Ukraina ke format dewan, yang memungkinkan Kyiv mengadakan pertemuan krisis. Para diplomat mengatakan ini akan memperdalam cakupan kerja sama antara kedua belah pihak. Itu juga bisa berfungsi sebagai badan yang secara teratur dapat memantau kemajuan aksesi.
(ahm)