6 Motif Mengapa Aktor dan Penulis Hollywood Mogok Massal
Sabtu, 15 Juli 2023 - 22:15 WIB
WASHINGTON - Ini adalah pertama kalinya kedua serikat pekerja melakukan aksi mogok secara bersamaan sejak 1960 ketika aktor – dan calon presiden AS – Ronald Reagan memimpin protes.
Aktor dan penulis Hollywood akan bergabung aksi mogok massal, setelah studio gagal mencapai kesepakatan minggu ini dengan Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA).
Melansir Al Jazeera, di antara 160.000 anggota SAG-AFTRA terdapat banyak bintang terbesar di dunia. A-listers Hollywood, dari Tom Cruise hingga Angelina Jolie hingga Johnny Depp, adalah anggota serikat pekerja pembawa kartu. Bintang termasuk Meryl Streep, Ben Stiller dan Colin Farrell secara terbuka mendukung pemogokan tersebut.
Foto/Reuters
Penutupan di seluruh industri mengikuti pertikaian tentang pembayaran dan dampak kecerdasan buatan dengan studio film dan layanan streaming.
Kedua serikat pekerja gagal mencapai kesepakatan tentang pembagian keuntungan yang lebih adil dan peningkatan perlindungan seputar hak Kecerdasan Buatan (AI).
Serikat pekerja prihatin dengan kontrak yang mengikuti inflasi, sisa pembayaran di era streaming, dan memasang pagar pembatas terhadap penggunaan AI yang meniru pekerjaan mereka di film dan acara televisi.
Aktor dan penulis Hollywood akan bergabung aksi mogok massal, setelah studio gagal mencapai kesepakatan minggu ini dengan Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA).
Melansir Al Jazeera, di antara 160.000 anggota SAG-AFTRA terdapat banyak bintang terbesar di dunia. A-listers Hollywood, dari Tom Cruise hingga Angelina Jolie hingga Johnny Depp, adalah anggota serikat pekerja pembawa kartu. Bintang termasuk Meryl Streep, Ben Stiller dan Colin Farrell secara terbuka mendukung pemogokan tersebut.
Berikut adalah 6 motif yang merujuk pada fakta kenapa para aktor dan penulis skenario Hollywood melakukan mogok massal.
1. Dipicu Isu Kecerdasan Buatan dan Layanan Streaming
Foto/Reuters
Penutupan di seluruh industri mengikuti pertikaian tentang pembayaran dan dampak kecerdasan buatan dengan studio film dan layanan streaming.
Kedua serikat pekerja gagal mencapai kesepakatan tentang pembagian keuntungan yang lebih adil dan peningkatan perlindungan seputar hak Kecerdasan Buatan (AI).
Serikat pekerja prihatin dengan kontrak yang mengikuti inflasi, sisa pembayaran di era streaming, dan memasang pagar pembatas terhadap penggunaan AI yang meniru pekerjaan mereka di film dan acara televisi.
2. Bukan tentang Uang Saja
tulis komentar anda