AS-China Memanas, Jokowi: ASEAN Tak Bisa Jadi Proksi Negara Mana Pun!
Jum'at, 14 Juli 2023 - 15:43 WIB
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/7/2023) mengatakan ASEAN tidak bisa menjadi proksi bagi negara mana pun. Komentar itu disampaikan ketika ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China memanas terkait isu-isu di Asia-Pasifik.
Para menteri luar negeri (Menlu) dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah-masalah regional mulai dari Laut China Selatan yang disengketakan—yang diklaim Beijing hampir seluruhnya—hingga krisis di Myanmar, di mana China adalah sekutu utama junta.
Ketidaksepakatan atas jalur perairan di Laut China Selatan telah membuat beberapa anggota ASEAN melawan Beijing dan meningkatkan simpati atas penentangan AS terhadap ketegasan China yang semakin meningkat. Yang lain mendukung Beijing.
“ASEAN tidak bisa menjadi [pihak yang] berkompetisi, tidak bisa menjadi proksi negara mana pun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten,” kata Jokowi kepada para Menlu ASEAN.
“Kami di ASEAN berkomitmen untuk memperkuat kesatuan dan soliditas serta sentralitas di ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," lanjut Presiden Jokowi.
Ketegangan antara AS dan China—dua ekonomi terbesar dunia—telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah krisis, termasuk latihan militer China di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan pembatasan ekspor AS pada semikonduktor canggih.
Pertemuan ASEAN di Jakarta juga dihadiri para diplomat China dan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan diplomat senior China; Wang Yi, tentang konsekuensi setelah pelanggaran keamanan siber yang dituduhkan pada Beijing lagi-lagi mengancam akan merusak stabilisasi hubungan yang baru lahir. Demikian disampaikan seorang pejabat AS kepada AFP.
Para menteri luar negeri (Menlu) dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah-masalah regional mulai dari Laut China Selatan yang disengketakan—yang diklaim Beijing hampir seluruhnya—hingga krisis di Myanmar, di mana China adalah sekutu utama junta.
Ketidaksepakatan atas jalur perairan di Laut China Selatan telah membuat beberapa anggota ASEAN melawan Beijing dan meningkatkan simpati atas penentangan AS terhadap ketegasan China yang semakin meningkat. Yang lain mendukung Beijing.
“ASEAN tidak bisa menjadi [pihak yang] berkompetisi, tidak bisa menjadi proksi negara mana pun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten,” kata Jokowi kepada para Menlu ASEAN.
“Kami di ASEAN berkomitmen untuk memperkuat kesatuan dan soliditas serta sentralitas di ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," lanjut Presiden Jokowi.
Ketegangan antara AS dan China—dua ekonomi terbesar dunia—telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah krisis, termasuk latihan militer China di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan pembatasan ekspor AS pada semikonduktor canggih.
Pertemuan ASEAN di Jakarta juga dihadiri para diplomat China dan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan diplomat senior China; Wang Yi, tentang konsekuensi setelah pelanggaran keamanan siber yang dituduhkan pada Beijing lagi-lagi mengancam akan merusak stabilisasi hubungan yang baru lahir. Demikian disampaikan seorang pejabat AS kepada AFP.
Lihat Juga :
tulis komentar anda