7 Negara yang Pernah Menggunakan Bom Tandan, Amerika Serikat Terbanyak?

Selasa, 11 Juli 2023 - 22:15 WIB
Bom tanda dikenal memiliki dampak jangka panjang. Foto/Reuters
JAKARTA - Baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) tengah menjadi perbincangan hangat usai disebut akan mengirimkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina, termasuk bom cluster atau munisi tandan. Hal ini tentu menyita perhatian banyak orang, mengingat statusnya sebagai senjata terlarang.

Melihat ke belakang, lebih dari 100 negara termasuk Inggris, Jerman, dan Kanada telah menandatangani kesepakatan di bawah Convention on Cluster Munitions untuk melarang produksi, penggunaan, hingga pengiriman bom tandan.

Bukan tanpa alasan, larangan ini dikarenakan sifat munisi tandan yang sangat berbahaya. Maka dari itu, wacana AS untuk mengirimkan senjata ini kepada Ukraina langsung mendapat kecaman dari dunia internasional. Lebih lanjut, berikut sejumlah negara di dunia yang pernah menggunakan bom tandan.

Negara yang Pernah Gunakan Bom Tandan.

1. Amerika Serikat

Belakangan, Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca keputusannya memberikan paket bantuan militer baru untuk Ukraina yang mencakup bom cluster alias munisi tandan.

Melihat ke belakang, sejatinya AS juga memiliki riwayat penggunaan bom tandan ini saat berperang. Mengutip Al Jazeera, Negeri Paman Sam pernah menggunakan senjata ini pada Perang Vietnam sekitar 1960-an hingga 1970-an.



Menurut salah satu laporan, AS bahkan disebut telah menjatuhkan 413.130 ton munisi tandan dari langit Vietnam pada kurun 1965-1973. Dampak dari penggunaan bom cluster ini juga dikatakan menimpa negara tetangganya di kawasan Asia Tenggara seperti Kamboja hingga Laos.



2. Jerman

Jerman juga diketahui pernah menggunakan bom tandan pada Perang Dunia II. Berlin pernah mengeluarkan 1.000 butterfly bomb di Grimsby, sebuah kota pelabuhan di timur laut Inggris.

3. Inggris

Berikutnya ada Inggris. Sama seperti Jerman, negara ini juga memiliki riwayat panjang terkait perang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More