Putin Dicurigai Perintahkan Bos Wagner Bunuh Presiden Ukraina Zelensky
Selasa, 11 Juli 2023 - 11:57 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dicurigai telah memerintahkan bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kecurigaan ini disampaikan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov, tokoh yang mengoperasikan media investigasi Novaya Gazeta.
Kecurigaannya muncul setelah Putin dan Prigozhin terungkap telah melakukan pertemuan rahasia hanya beberapa hari setelah kudeta Wagner yang gagal 24 Juni lalu.
"Saya pikir dia [Prigozhin] mungkin tidak meminta maaf [pada Putin] dengan mengatakan: 'Biarkan saya kembali'," kata Muratov, seperti dikutip The Sun, Selasa (11/7/2023).
“Tapi dia mungkin melakukan kekejaman besar untuk kepentingan Rusia," lanjut Muratov.
“Dia mungkin mencoba mengatur upaya pembunuhan terhadap Zelensky dan membawa kepala Presiden Ukraina ke Kremlin," paparnya.
"Mengapa tidak? Dia harus melakukan sesuatu yang akan menghilangkan rasa dari apa yang disebut Putin sebagai 'tikaman di belakang Rusia'," imbuh dia.
Prigozhin dimaksudkan untuk pergi ke pengasingan di Belarusia sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghentikan pemberontakan bersenjata ke Moskow—tetapi kemudian secara diam-diam disambut di Kremlin akhir bulan lalu.
Kecurigaan ini disampaikan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Dmitry Muratov, tokoh yang mengoperasikan media investigasi Novaya Gazeta.
Kecurigaannya muncul setelah Putin dan Prigozhin terungkap telah melakukan pertemuan rahasia hanya beberapa hari setelah kudeta Wagner yang gagal 24 Juni lalu.
"Saya pikir dia [Prigozhin] mungkin tidak meminta maaf [pada Putin] dengan mengatakan: 'Biarkan saya kembali'," kata Muratov, seperti dikutip The Sun, Selasa (11/7/2023).
“Tapi dia mungkin melakukan kekejaman besar untuk kepentingan Rusia," lanjut Muratov.
“Dia mungkin mencoba mengatur upaya pembunuhan terhadap Zelensky dan membawa kepala Presiden Ukraina ke Kremlin," paparnya.
"Mengapa tidak? Dia harus melakukan sesuatu yang akan menghilangkan rasa dari apa yang disebut Putin sebagai 'tikaman di belakang Rusia'," imbuh dia.
Prigozhin dimaksudkan untuk pergi ke pengasingan di Belarusia sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghentikan pemberontakan bersenjata ke Moskow—tetapi kemudian secara diam-diam disambut di Kremlin akhir bulan lalu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda