Pengangguran Meningkat, Warga Israel Ramai-ramai Donor Sperma
Selasa, 28 Juli 2020 - 00:01 WIB
TEL AVIV - Jumlah pengangguran yang terus meningkat dan krisis keuangan membuat banyak warga Israel menjual sperma mereka ke bank-bank sperma setempat.
Bank-bank sperma melaporkan peningkatan 300% donasi selama pandemi Covid-19. Para pendonor itu termasuk para tentara yang telah diberhentikan, serta mahasiswa, dan warga yang dirumahkan oleh perusahaan atau cuti tanpa gaji.
Perbankan sperma milik negara dan swasta membayar ratusan shekel per donasi sperma. Itu artinya seorang pendonor dapat memperoleh sekitar USD1.172 per bulan.
Warga Israel umur 25 tahun dari Haifa menjelaskan dia kehilangan pekerjaan sebagai chef dan sekarang terlilit utang hingga puluhan ribu shekel.
Dia telah keluar dari apartemennya dan kembali ke rumah orangtuanya. (Baca Juga: Rusia Sukses Tes Tembak Rudal Hipersonik Zircon, AS Mulai Khawatir)
“Saya memutuskan mendonorkan sperma sebagai peluang bagus untuk menghasilkan uang. Hanya selama beberapa menit ‘kerja’ saya dapat memperoleh USD879 per bulan dan lebih. Ini pendapatan bagus saat ini, saat saya menganggur,” kata dia. (Lihat Infografis: Foto Satelit Ungkap Rusia Pasok Senjata ke Pemberontak Libya)
Dia mengaku tahu banyak orang pemuda mengalami nasib yang sama. Tampaknya donor sperma menjadi pilihan paling masuk akal di tengah kondisi krisis saat ini. (Lihat Video: Akses Jalan Ditembok Seorang Warga di Jatim Kesulitan Masuk ke Rumahnya Sendiri)
Bank-bank sperma melaporkan peningkatan 300% donasi selama pandemi Covid-19. Para pendonor itu termasuk para tentara yang telah diberhentikan, serta mahasiswa, dan warga yang dirumahkan oleh perusahaan atau cuti tanpa gaji.
Perbankan sperma milik negara dan swasta membayar ratusan shekel per donasi sperma. Itu artinya seorang pendonor dapat memperoleh sekitar USD1.172 per bulan.
Warga Israel umur 25 tahun dari Haifa menjelaskan dia kehilangan pekerjaan sebagai chef dan sekarang terlilit utang hingga puluhan ribu shekel.
Dia telah keluar dari apartemennya dan kembali ke rumah orangtuanya. (Baca Juga: Rusia Sukses Tes Tembak Rudal Hipersonik Zircon, AS Mulai Khawatir)
“Saya memutuskan mendonorkan sperma sebagai peluang bagus untuk menghasilkan uang. Hanya selama beberapa menit ‘kerja’ saya dapat memperoleh USD879 per bulan dan lebih. Ini pendapatan bagus saat ini, saat saya menganggur,” kata dia. (Lihat Infografis: Foto Satelit Ungkap Rusia Pasok Senjata ke Pemberontak Libya)
Dia mengaku tahu banyak orang pemuda mengalami nasib yang sama. Tampaknya donor sperma menjadi pilihan paling masuk akal di tengah kondisi krisis saat ini. (Lihat Video: Akses Jalan Ditembok Seorang Warga di Jatim Kesulitan Masuk ke Rumahnya Sendiri)
(sya)
tulis komentar anda