NATO Memupus Harapan Ukraina Dapat Bantuan Jet Tempur F-16
Selasa, 04 Juli 2023 - 19:31 WIB
"Jadi itu membuat perbedaan. Dan pada saat yang sama, sulit seperti yang saya katakan sebelumnya, bukan pekerjaan mudah untuk melewati hambatan itu. Saya pikir mereka bisa sukses, tentu saja, tetapi itu akan memakan waktu," ia menambahkan.
“Dan ketika mereka bergerak maju, dan ketika mereka mendapatkan lebih banyak medan, mereka harus menggunakan sistem pertahanan udara yang lama dan melindungi apa yang baru saja mereka peroleh. Jadi sekali lagi, itu mungkin, tetapi itu tidak akan mudah,” tukasnya.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memohon kepada negara-negara Barat untuk menyediakan jet tempur bagi negaranya yang dilanda perang, termasuk F-16, yang dimiliki sejumlah anggota NATO.
Sampai saat ini, Washington telah menolak permintaan jet tempur F-16, dengan alasan masalah ketersediaan serta kekhawatiran senjata dapat meningkatkan permusuhan langsung dengan Rusia. Namun, pejabat AS kerap memutar balik haluan setelah sebelumnya menolak untuk memasok senjata lain, termasuk sistem pertahanan rudal Patriot dan tank tempur utama M1 Abrams, dan Pentagon telah mulai melatih pilot Ukraina di pesawat Amerika.
Jerman dan Inggris juga telah menolak permintaan jet tempur, meskipun Inggris telah mengizinkan transfer rudal Storm Shadow ke Kiev, amunisi jarak jauh yang disediakan ke Ukraina sejauh ini. London juga menyatakan bersedia bermitra dengan "koalisi" negara untuk memasok jet tempur, meskipun Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan proyek itu bukan hal yang mudah, menunjuk pada pelatihan dan rintangan logistik.
Ukraina meluncurkan serangan balasannya pada awal Juni lalu namun sejauh ini dinilai tidak sesuai harapan dan berjalan lambat. Ukraina mengatakan bahwa mereka masih membutuhkan lebih banyak senjata dari pendukung Baratnya, dengan mengatakan bahwa pasukannya sering dikalahkan oleh lawan mereka karena sumber daya yang terbatas.
“Dan ketika mereka bergerak maju, dan ketika mereka mendapatkan lebih banyak medan, mereka harus menggunakan sistem pertahanan udara yang lama dan melindungi apa yang baru saja mereka peroleh. Jadi sekali lagi, itu mungkin, tetapi itu tidak akan mudah,” tukasnya.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memohon kepada negara-negara Barat untuk menyediakan jet tempur bagi negaranya yang dilanda perang, termasuk F-16, yang dimiliki sejumlah anggota NATO.
Sampai saat ini, Washington telah menolak permintaan jet tempur F-16, dengan alasan masalah ketersediaan serta kekhawatiran senjata dapat meningkatkan permusuhan langsung dengan Rusia. Namun, pejabat AS kerap memutar balik haluan setelah sebelumnya menolak untuk memasok senjata lain, termasuk sistem pertahanan rudal Patriot dan tank tempur utama M1 Abrams, dan Pentagon telah mulai melatih pilot Ukraina di pesawat Amerika.
Jerman dan Inggris juga telah menolak permintaan jet tempur, meskipun Inggris telah mengizinkan transfer rudal Storm Shadow ke Kiev, amunisi jarak jauh yang disediakan ke Ukraina sejauh ini. London juga menyatakan bersedia bermitra dengan "koalisi" negara untuk memasok jet tempur, meskipun Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan proyek itu bukan hal yang mudah, menunjuk pada pelatihan dan rintangan logistik.
Ukraina meluncurkan serangan balasannya pada awal Juni lalu namun sejauh ini dinilai tidak sesuai harapan dan berjalan lambat. Ukraina mengatakan bahwa mereka masih membutuhkan lebih banyak senjata dari pendukung Baratnya, dengan mengatakan bahwa pasukannya sering dikalahkan oleh lawan mereka karena sumber daya yang terbatas.
(ian)
tulis komentar anda