Amerika Ancam Jatuhkan Sanksi kepada Turki

Senin, 27 Juli 2020 - 11:39 WIB
Di sisi lain sejak Februari tahun ini, pemerintah Turki telah menahan lebih dari 1.000 orang karena dugaan menjalin hubungan dengan Gulen, ulama yang dituduh mengatur upaya kudeta yang gagal pada 2016. Sejak upaya kudeta itu, sekitar 80.000 orang telah ditahan dan sedang menunggu persidangan. Sedangkan 150.000 pegawai negeri, personel militer dan lainnya telah dipecat atau ditangguhkan.

Gulen kemudian membantah dan balik menuduh Erdogan berada di balik skenario upaya kudeta untuk melanggengkan kekuasaannya.

Ankara telah mengajukan permintaan resmi kepada Amerika untuk mengekstradisi Gulen kembali ke tanah kelahirannya di Turki, bersama dengan para pembangkang lainnya yang melarikan diri ke AS. Namun permintaan itu ditolak.

Sebaliknya, beberapa anggota parlemen AS menyampaikan pendapat menentang Erdogan bulan lalu sebagai dukungan kepada bintang NBA Turki Enes Kanter, yang memang berseberangan dengan Turki.

Selain itu perubahan status Hagia Sophia juga mendapat protes dari pejabat Amerika. Anggota Kongres Steve Cohen mengatakan bahwa perubahan status monumen itu hanya "untuk memenuhi keinginan politik dalam negeri jangka pendek" dan menurutnya itu sebuah kesalahan.

Namun hal itu dibantah oleh Turki dan menyatakan bahwa perubahan status Hagia Sophia adalah urusan kedaulatan nasional dan menjadi hak penuh Turki. Amerika juga diminta mengurus urusan dalam negerinya sendiri.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More