Israel Luncurkan Agresi Besar-besaran di Jenin, Korban Palestina Berjatuhan
Senin, 03 Juli 2023 - 08:47 WIB
JENIN - Militer Israel meluncurkan agresi udara besar-besaran di Jenin, Tepi Barat, sejak Minggu malam. Laporan sementara pada Senin (3/7/2023) menyebutkan empat warga Palestina meninggal.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih serangan besar-besaran ini sebagai operasi kontraterorisme.
"IDF sedang melakukan upaya kontraterorisme ekstensif di seluruh kota dan di kamp pengungsi Jenin," kata IDF, seperti dikutip Jerusalem Post.
Menurut pernyataan gabungan IDF dan Shin Bet, salah satu lokasi yang menjadi sasaran serangan adalah markas gabungan yang digunakan oleh faksi Palestina di Jenin sebagai pos pengamatan, tempat berkumpulnya kelompok bersenjata, tempat penyimpanan senjata dan bahan peledak serta pusat kontak dan komunikasi untuk operasi.
Pernyataan itu menambahkan bahwa markas besar tersebut juga digunakan untuk melindungi "teroris" yang melarikan diri.
Media Palestina melaporkan bahwa lusinan serangan dilakukan terhadap sasaran di kota itu, dengan jumlah pasti dari korban tewas dan luka belum ditentukan hingga saat ini. Listrik padam dilaporkan terjadi di seluruh Jenin.
Sejumlah besar pasukan Israel memasuki Jenin tak lama setelah serangan dimulai dan bentrokan bersenjata pecah antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Palestina.
Sumber lembaga pertahanan Zionis mengatakan kepada media Israel bahwa operasi di Jenin adalah operasi terfokus yang diperkirakan akan berlangsung satu atau dua hari, meskipun IDF sedang mempersiapkan kemungkinan tembakan roket dari Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima pembaruan konstan saat operasi berlanjut.
Warga Jenin menerima pesan yang dilaporkan dari IDF yang berbunyi "Pasukan keamanan beroperasi di daerah itu melawan militan. Tetap di rumah dan lindungi keluarga Anda."
Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, meminta warga Palestina di seluruh Tepi Barat untuk mendukung perlawanan kelompok di Jenin dan menggagalkan rencana musuh.
“Pertumpahan darah di tanah Jenin akan menentukan sifat tahap selanjutnya ke segala arah dan jalur, dan rakyat kita serta perlawanan mereka di semua tempat mereka tahu bagaimana menanggapi agresi biadab ini,” kata Haniyeh.
Gerakan Jihad Islam Palestina mengungkapkan kemarahan atas serangan di Jenin. "Agresi terhadap Jenin tidak akan mencapai tujuannya, dan kami akan mempertahankan Jenin sebagai simbol ketabahan," katanya.
“Jenin tidak akan menyerah, dan pejuang kami bertekad untuk menghadapi dan melawan apapun pengorbanannya,” imbuh Jihad Islam Palestina.
"Musuh Zionis memikul tanggung jawab penuh atas semua konsekuensi dari agresi ini. Perlawanan akan menghadapi musuh dan akan membela rakyat Palestina, dan semua opsi terbuka untuk menyerang musuh sebagai tanggapan atas agresinya di Jenin."
Juru bicara Hamas Hazem Qassem memperingatkan bahwa pemerintah Israel memikul semua tanggung jawab atas agresi terhadap Jenin.
Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah IDF membunuh apa yang mereka sebut "sel teroris" di dekat Jenin dengan serangan pesawat tak berawak.
Sel tersebut melakukan serangan penembakan di dekat perlintasan Jalameh di daerah tersebut, menurut pernyataan bersama oleh IDF dan Shin Bet pada saat itu.
Serangan drone itu datang hanya seharis setelah IDF menggunakan serangan helikopter untuk membantu menyelamatkan tentara yang disergap di Jenin.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih serangan besar-besaran ini sebagai operasi kontraterorisme.
"IDF sedang melakukan upaya kontraterorisme ekstensif di seluruh kota dan di kamp pengungsi Jenin," kata IDF, seperti dikutip Jerusalem Post.
Menurut pernyataan gabungan IDF dan Shin Bet, salah satu lokasi yang menjadi sasaran serangan adalah markas gabungan yang digunakan oleh faksi Palestina di Jenin sebagai pos pengamatan, tempat berkumpulnya kelompok bersenjata, tempat penyimpanan senjata dan bahan peledak serta pusat kontak dan komunikasi untuk operasi.
Baca Juga
Pernyataan itu menambahkan bahwa markas besar tersebut juga digunakan untuk melindungi "teroris" yang melarikan diri.
Media Palestina melaporkan bahwa lusinan serangan dilakukan terhadap sasaran di kota itu, dengan jumlah pasti dari korban tewas dan luka belum ditentukan hingga saat ini. Listrik padam dilaporkan terjadi di seluruh Jenin.
Sejumlah besar pasukan Israel memasuki Jenin tak lama setelah serangan dimulai dan bentrokan bersenjata pecah antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Palestina.
Sumber lembaga pertahanan Zionis mengatakan kepada media Israel bahwa operasi di Jenin adalah operasi terfokus yang diperkirakan akan berlangsung satu atau dua hari, meskipun IDF sedang mempersiapkan kemungkinan tembakan roket dari Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima pembaruan konstan saat operasi berlanjut.
Warga Jenin menerima pesan yang dilaporkan dari IDF yang berbunyi "Pasukan keamanan beroperasi di daerah itu melawan militan. Tetap di rumah dan lindungi keluarga Anda."
Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, meminta warga Palestina di seluruh Tepi Barat untuk mendukung perlawanan kelompok di Jenin dan menggagalkan rencana musuh.
“Pertumpahan darah di tanah Jenin akan menentukan sifat tahap selanjutnya ke segala arah dan jalur, dan rakyat kita serta perlawanan mereka di semua tempat mereka tahu bagaimana menanggapi agresi biadab ini,” kata Haniyeh.
Gerakan Jihad Islam Palestina mengungkapkan kemarahan atas serangan di Jenin. "Agresi terhadap Jenin tidak akan mencapai tujuannya, dan kami akan mempertahankan Jenin sebagai simbol ketabahan," katanya.
“Jenin tidak akan menyerah, dan pejuang kami bertekad untuk menghadapi dan melawan apapun pengorbanannya,” imbuh Jihad Islam Palestina.
"Musuh Zionis memikul tanggung jawab penuh atas semua konsekuensi dari agresi ini. Perlawanan akan menghadapi musuh dan akan membela rakyat Palestina, dan semua opsi terbuka untuk menyerang musuh sebagai tanggapan atas agresinya di Jenin."
Juru bicara Hamas Hazem Qassem memperingatkan bahwa pemerintah Israel memikul semua tanggung jawab atas agresi terhadap Jenin.
Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah IDF membunuh apa yang mereka sebut "sel teroris" di dekat Jenin dengan serangan pesawat tak berawak.
Sel tersebut melakukan serangan penembakan di dekat perlintasan Jalameh di daerah tersebut, menurut pernyataan bersama oleh IDF dan Shin Bet pada saat itu.
Serangan drone itu datang hanya seharis setelah IDF menggunakan serangan helikopter untuk membantu menyelamatkan tentara yang disergap di Jenin.
(mas)
tulis komentar anda