Polisi Israel Ini Perkosa Wanita dengan Todongkan Senjata
Selasa, 27 Juni 2023 - 10:44 WIB
TEL AVIV - Seorang petugas polisi Israel dijatuhi dijatuhi hukuman percobaan 7,5 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah menahan seorang wanita di bawah todongan senjata dan memerkosanya.
Pengadilan juga memerintahkan terdakwa memberikan kompensasi finansial kepada korban.
Putusan itu dijatuhkan Pengadilan Distrik Beersheba pada hari Minggu terhadap terdakwa Uriel Avitan. Serangan terhadap korban ini terjadi lima tahun lalu.
Menurut putusan pengadilan, sebagaimana dikutip Jerusalem Post, Selasa (27/6/2023), sekitar lima tahun lalu, Avitan yang bertugas sebagai polisi di Eilat tiba di rumah korban.
Karena sudah mengenal korban sebelumnya, Avitan mengajak korban ke rumahnya.
Ketika mereka tiba, Avitan mengeluarkan senjatanya dari lemari dan menyuruh korban diam. Terdakwa kemudian meraih dan memerkosa korban saat korban berusaha membebaskan dirinya, memohon padanya untuk berhenti.
Menanggapi dakwaan, Avitan—yang telah diberhentikan sebagai polisi sejak kasus ini mencuat—membantah semua tuduhan.
Namun, setelah proses hukum berjalan, Avitan berada dalam kondisi yang memberatkannya.
Pengadilan menolak klaim Avitan bahwa dia dan korban melakukan hubungan seksual suka sama suka atau konsensual.
Sebaliknya, pengadilan mengatakan bahwa kesaksian korban sangat dapat diandalkan, didukung oleh bukti, dan tindakan Avitan kemungkinan besar terjadi persis seperti yang digambarkan oleh korban.
Dalam diskusi seputar hukuman, pengacara Yolanda Toledano dari Departemen Investigasi Kepolisian mengeklaim bahwa tindakan Avitan dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan dan posisinya sebagai polisi.
Kasus tersebut diselidiki oleh kepolisian setempat dari daerah tersebut dan surat dakwaan diajukan ke pengadilan oleh petugas Liat Yunnian dari Departemen Investigasi Polisi.
"Petugas polisi itu dipecat dari jabatannya setelah penyelidikan ini dan setelah dakwaan diajukan terhadapnya," kata Polisi Israel dalam sebuah pernyataan.
"Kami menganggap serius setiap perilaku tidak biasa yang tidak sejalan dengan norma perilaku dan nilai-nilai pasukan Polisi Israel."
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Pengadilan juga memerintahkan terdakwa memberikan kompensasi finansial kepada korban.
Putusan itu dijatuhkan Pengadilan Distrik Beersheba pada hari Minggu terhadap terdakwa Uriel Avitan. Serangan terhadap korban ini terjadi lima tahun lalu.
Menurut putusan pengadilan, sebagaimana dikutip Jerusalem Post, Selasa (27/6/2023), sekitar lima tahun lalu, Avitan yang bertugas sebagai polisi di Eilat tiba di rumah korban.
Karena sudah mengenal korban sebelumnya, Avitan mengajak korban ke rumahnya.
Ketika mereka tiba, Avitan mengeluarkan senjatanya dari lemari dan menyuruh korban diam. Terdakwa kemudian meraih dan memerkosa korban saat korban berusaha membebaskan dirinya, memohon padanya untuk berhenti.
Menanggapi dakwaan, Avitan—yang telah diberhentikan sebagai polisi sejak kasus ini mencuat—membantah semua tuduhan.
Namun, setelah proses hukum berjalan, Avitan berada dalam kondisi yang memberatkannya.
Pengadilan menolak klaim Avitan bahwa dia dan korban melakukan hubungan seksual suka sama suka atau konsensual.
Sebaliknya, pengadilan mengatakan bahwa kesaksian korban sangat dapat diandalkan, didukung oleh bukti, dan tindakan Avitan kemungkinan besar terjadi persis seperti yang digambarkan oleh korban.
Dalam diskusi seputar hukuman, pengacara Yolanda Toledano dari Departemen Investigasi Kepolisian mengeklaim bahwa tindakan Avitan dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan dan posisinya sebagai polisi.
Kasus tersebut diselidiki oleh kepolisian setempat dari daerah tersebut dan surat dakwaan diajukan ke pengadilan oleh petugas Liat Yunnian dari Departemen Investigasi Polisi.
"Petugas polisi itu dipecat dari jabatannya setelah penyelidikan ini dan setelah dakwaan diajukan terhadapnya," kata Polisi Israel dalam sebuah pernyataan.
"Kami menganggap serius setiap perilaku tidak biasa yang tidak sejalan dengan norma perilaku dan nilai-nilai pasukan Polisi Israel."
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mas)
tulis komentar anda