8 Pemimpin Dunia yang Masih Menjomblo, Nomor 4 Dijuluki Presiden Playboy
Senin, 19 Juni 2023 - 11:39 WIB
WASHINGTON - Tidak ada masalah ketika suatu negara memiliki pemimpin yang tidak memiliki pasangan. Maka, ibu negara bisa digantikan sepupu perempuan atau keluarga dekat. Itu disebabkan masalah pasangan adalah urusan personal.
Jomblo itu bisa disebabkan karena perceraian dan tidak memiliki niat untuk menikah sama sekali. Selain itu, ada juga pemimpin yang memang memilih jalan untuk tidak menikah karena suatu hal.
Foto/Reuters
James Buchanan merupakan Presiden ke-15 Amerika Serikat (1857-1861) bertugas sesaat sebelum Perang Saudara Amerika. Dia tetap menjadi satu-satunya Presiden yang dipilih dari Pennsylvania dan tetap bujangan seumur hidup.
Memimpin Bangsa yang terpecah dengan cepat, Buchanan tidak cukup memahami realitas politik saat itu. Mengandalkan doktrin konstitusional untuk menutup keretakan perbudakan yang melebar, dia gagal memahami bahwa AS tidak akan menerima argumen konstitusional yang menguntungkan Selatan.
Dia juga tidak dapat menyadari bagaimana perpecahan telah menyelaraskan kembali partai-partai politik: Demokrat terpecah; Whig dihancurkan dan memunculkan Partai Republik.
Lahir dari keluarga kaya Pennsylvania pada tahun 1791, Buchanan, lulusan Dickinson College, berbakat sebagai pendebat dan belajar hukum.
Dia terpilih lima kali di Dewan Perwakilan Rakyat; kemudian, setelah jeda sebagai Menteri Rusia, menjabat selama satu dekade di Senat. Bekerja di luar negeri membantunya mendapatkan nominasi Demokrat pada tahun 1856 karena telah membebaskannya dari keterlibatan dalam kontroversi domestik yang pahit.
Jomblo itu bisa disebabkan karena perceraian dan tidak memiliki niat untuk menikah sama sekali. Selain itu, ada juga pemimpin yang memang memilih jalan untuk tidak menikah karena suatu hal.
Berikut adalah 8 pemimpin dunia yang masih berstatus jomblo.
1. James Buchanan
Foto/Reuters
James Buchanan merupakan Presiden ke-15 Amerika Serikat (1857-1861) bertugas sesaat sebelum Perang Saudara Amerika. Dia tetap menjadi satu-satunya Presiden yang dipilih dari Pennsylvania dan tetap bujangan seumur hidup.
Memimpin Bangsa yang terpecah dengan cepat, Buchanan tidak cukup memahami realitas politik saat itu. Mengandalkan doktrin konstitusional untuk menutup keretakan perbudakan yang melebar, dia gagal memahami bahwa AS tidak akan menerima argumen konstitusional yang menguntungkan Selatan.
Dia juga tidak dapat menyadari bagaimana perpecahan telah menyelaraskan kembali partai-partai politik: Demokrat terpecah; Whig dihancurkan dan memunculkan Partai Republik.
Lahir dari keluarga kaya Pennsylvania pada tahun 1791, Buchanan, lulusan Dickinson College, berbakat sebagai pendebat dan belajar hukum.
Dia terpilih lima kali di Dewan Perwakilan Rakyat; kemudian, setelah jeda sebagai Menteri Rusia, menjabat selama satu dekade di Senat. Bekerja di luar negeri membantunya mendapatkan nominasi Demokrat pada tahun 1856 karena telah membebaskannya dari keterlibatan dalam kontroversi domestik yang pahit.
tulis komentar anda