Zelensky Minta Para Pemimpin Afrika Desak Rusia Bebaskan Tahanan Politik
Minggu, 18 Juni 2023 - 06:00 WIB
“Hari ini, kami bahkan memberi tahu Presiden Zelensky bahwa kami tidak hanya mengakui sudut pandang [Ukraina] mereka, tetapi kami juga menghargai perasaan mereka tentang perang yang sedang terjadi. Tapi kami juga mengatakan ada kebutuhan untuk mengakhiri konflik ini lebih cepat daripada nanti,” jelasnya.
Sementara Zelensky mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan dengan delegasi para pemimpin Afrika, pihaknya bersedia untuk melakukan negosiasi jika Rusia telah menarik pasukan mereka dari tanah Ukraina.
"Saya dengan jelas mengatakan beberapa kali pada pertemuan kami, bahwa mengizinkan negosiasi apa pun dengan Rusia sekarang karena penjajah ada di tanah kami berarti membekukan perang, membekukan rasa sakit dan penderitaan," tegasnya.
Dia juga mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Rusia hanya mungkin dilakukan setelah Moskow menarik pasukannya dari wilayah Ukraina yang diduduki.
“Kami membutuhkan perdamaian sejati, dan oleh karena itu, penarikan nyata pasukan Rusia dari seluruh tanah kami yang merdeka,” lanjutnya.
Suasana konferensi pers menjadi tegang ketika Presiden Komoro, Azali Assoumani melontarkan gagasan "peta jalan" menuju perdamaian. Ini memicu pertanyaan dari Zelensky yang mencari klarifikasi dan bersikeras bahwa dia tidak menginginkan "kejutan apa pun" dari kunjungan mereka dengan Putin.
Zelensky kemudian mendesak para pemimpin Afrika itu untuk membantu membebaskan tahanan politik dari Krimea, yang dicaplok Rusia secara ilegal pada 2014.
"Maukah Anda meminta Rusia untuk membebaskan para tahanan politik?" kata Zelenskyy. "Mungkin ini akan menjadi hasil penting dari misi Anda, dari 'peta jalan' Anda."
Sementara Zelensky mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan dengan delegasi para pemimpin Afrika, pihaknya bersedia untuk melakukan negosiasi jika Rusia telah menarik pasukan mereka dari tanah Ukraina.
"Saya dengan jelas mengatakan beberapa kali pada pertemuan kami, bahwa mengizinkan negosiasi apa pun dengan Rusia sekarang karena penjajah ada di tanah kami berarti membekukan perang, membekukan rasa sakit dan penderitaan," tegasnya.
Dia juga mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Rusia hanya mungkin dilakukan setelah Moskow menarik pasukannya dari wilayah Ukraina yang diduduki.
“Kami membutuhkan perdamaian sejati, dan oleh karena itu, penarikan nyata pasukan Rusia dari seluruh tanah kami yang merdeka,” lanjutnya.
Suasana konferensi pers menjadi tegang ketika Presiden Komoro, Azali Assoumani melontarkan gagasan "peta jalan" menuju perdamaian. Ini memicu pertanyaan dari Zelensky yang mencari klarifikasi dan bersikeras bahwa dia tidak menginginkan "kejutan apa pun" dari kunjungan mereka dengan Putin.
Zelensky kemudian mendesak para pemimpin Afrika itu untuk membantu membebaskan tahanan politik dari Krimea, yang dicaplok Rusia secara ilegal pada 2014.
"Maukah Anda meminta Rusia untuk membebaskan para tahanan politik?" kata Zelenskyy. "Mungkin ini akan menjadi hasil penting dari misi Anda, dari 'peta jalan' Anda."
(esn)
tulis komentar anda