AS Kerahkan Jet Tempur F-22 ke Timur Tengah karena Ulah Rusia
Kamis, 15 Juni 2023 - 05:22 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan jet tempur F-22 Raptor dari Pangkalan Angkatan Udara Langley ke Timur Tengah karena perilaku yang semakin tidak aman dan tidak profesional oleh pesawat Rusia di wilayah tersebut. Hal itu diungkapkan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM).
“(Jet tempur F-22) Raptor, dari Pangkalan Angkatan Udara Langley, Skuadron Tempur ke-94, mendemonstrasikan kemampuan AS untuk memposisikan kembali pasukan dan memberikan kekuatan yang luar biasa pada saat itu juga,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan seperti disitir dari Al Arabiya, Kamis (15/6/2023).
Sementara di wilayah tersebut, jet yang ditambahkan baru-baru ini akan berintegrasi dengan pasukan koalisi lainnya di darat dan di udara.
Komandan CENTCOM Jenderal Erik Kurilla mengkritik perilaku Rusia yang tidak aman dan tidak profesional.
“Pelanggaran reguler mereka atas tindakan dekonflik wilayah udara yang disepakati meningkatkan risiko eskalasi atau kesalahan perhitungan,” ujarnya.
Langkah ini dilakukan setelah pejabat militer AS mengatakan kepada Al Arabiya minggu lalu bahwa pasukan militer Rusia di Suriah telah berhenti mematuhi protokol dekonflik yang disepakati dengan pasukan Amerika dan koalisi.
Seorang jenderal senior militer AS mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia terus berusaha menyeret AS ke dalam pertempuran udara di atas langit Suriah.
“Saya akan memberi tahu Anda bahwa hanya dalam beberapa hari terakhir, dan yang terbaru pagi ini, Rusia terus terlibat dalam perilaku provokatif semacam itu,” ucap Letnan Jenderal Grynkewich, jenderal AS yang bertanggung jawab atas operasi udara di Timur Tengah, dalam sebuah wawancara dengan Defense One.
“(Jet tempur F-22) Raptor, dari Pangkalan Angkatan Udara Langley, Skuadron Tempur ke-94, mendemonstrasikan kemampuan AS untuk memposisikan kembali pasukan dan memberikan kekuatan yang luar biasa pada saat itu juga,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan seperti disitir dari Al Arabiya, Kamis (15/6/2023).
Sementara di wilayah tersebut, jet yang ditambahkan baru-baru ini akan berintegrasi dengan pasukan koalisi lainnya di darat dan di udara.
Komandan CENTCOM Jenderal Erik Kurilla mengkritik perilaku Rusia yang tidak aman dan tidak profesional.
“Pelanggaran reguler mereka atas tindakan dekonflik wilayah udara yang disepakati meningkatkan risiko eskalasi atau kesalahan perhitungan,” ujarnya.
Langkah ini dilakukan setelah pejabat militer AS mengatakan kepada Al Arabiya minggu lalu bahwa pasukan militer Rusia di Suriah telah berhenti mematuhi protokol dekonflik yang disepakati dengan pasukan Amerika dan koalisi.
Seorang jenderal senior militer AS mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia terus berusaha menyeret AS ke dalam pertempuran udara di atas langit Suriah.
“Saya akan memberi tahu Anda bahwa hanya dalam beberapa hari terakhir, dan yang terbaru pagi ini, Rusia terus terlibat dalam perilaku provokatif semacam itu,” ucap Letnan Jenderal Grynkewich, jenderal AS yang bertanggung jawab atas operasi udara di Timur Tengah, dalam sebuah wawancara dengan Defense One.
Lihat Juga :
tulis komentar anda