6 Politikus Transgender Membuat Sejarah di Dunia, Nomor 4 Wakil PM Belgia
Rabu, 14 Juni 2023 - 11:39 WIB
Levine ditunjuk sebagai asisten Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat (AS) pada 25 Februari 2021.
Dia membuat sejarah sebagai orang transgender pertama yang secara terbuka dikonfirmasi dalam jabatan tinggi pemerintah oleh Senat AS, dengan suara senator 52-48 untuk menyetujui pengangkatannya sebagai asisten menteri kesehatan di pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Seorang profesor pediatri dan psikiatri di Penn State College of Medicine, Levine memimpin penanganan Pennsylvania terhadap pandemi virus corona sebagai pejabat tinggi kesehatan negara bagian.
Pada awal 2023 lalu, dia mendapatkan laksamana bintang empat pertama di Korps Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS. Dia mengubah dirinya menjadi wanita pada 2011 padahal, dia memiliki dua anak dan seorang istri.
Foto/Reuters
Adrian merupakan wakil di Majelis Nasional Venezuela. Dia merupakan pemimpin partai Popular Will.
Setahun sebelum pemilihannya, dia mengajukan banding untuk pengakuan identitas gendernya ke Mahkamah Agung, tetapi meskipun mengumpulkan lebih dari 4.000 tanda tangan, kasus tersebut tidak mendapat tanggapan dari pengadilan. Alhasil, Adrian terpaksa berkampanye dengan nama di akte kelahirannya.
Foto/Reuters
Dia membuat sejarah sebagai orang transgender pertama yang secara terbuka dikonfirmasi dalam jabatan tinggi pemerintah oleh Senat AS, dengan suara senator 52-48 untuk menyetujui pengangkatannya sebagai asisten menteri kesehatan di pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Seorang profesor pediatri dan psikiatri di Penn State College of Medicine, Levine memimpin penanganan Pennsylvania terhadap pandemi virus corona sebagai pejabat tinggi kesehatan negara bagian.
Pada awal 2023 lalu, dia mendapatkan laksamana bintang empat pertama di Korps Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS. Dia mengubah dirinya menjadi wanita pada 2011 padahal, dia memiliki dua anak dan seorang istri.
3. Tamara Adrian
Foto/Reuters
Adrian merupakan wakil di Majelis Nasional Venezuela. Dia merupakan pemimpin partai Popular Will.
Setahun sebelum pemilihannya, dia mengajukan banding untuk pengakuan identitas gendernya ke Mahkamah Agung, tetapi meskipun mengumpulkan lebih dari 4.000 tanda tangan, kasus tersebut tidak mendapat tanggapan dari pengadilan. Alhasil, Adrian terpaksa berkampanye dengan nama di akte kelahirannya.
4. Petra De Sutter
Foto/Reuters
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda