Dilaporkan Bangun Pangkalan Mata-mata Rahasia di Kuba, China Semprot AS
Jum'at, 09 Juni 2023 - 19:54 WIB
BEIJING - China memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Kuba . Itu dikeluarkan sebagai respons atas laporan bahwa Beijing berencana untuk mendirikan pangkalan mata-mata di pulau itu di lepas pantai Amerika.
Laporan media, berdasarkan komentar pejabat anonim AS kepada The Wall Street Journal dan CNN, disangkal oleh Wakil Menteri Luar Negeri Kuba yang menyebutnya "bohong dan tidak berdasar," sementara Gedung Putih menyebut laporan itu tidak akurat.
Ketika ditanya tentang dugaan pangkalan mata-mata pada jumpa pers reguler, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan dia "tidak mengetahui situasinya" sebelum mengkritik kebijakan AS di Kuba.
“Seperti yang kita semua tahu, menyebarkan desas-desus dan fitnah adalah taktik umum Amerika Serikat, dan campur tangan sembrono dalam urusan internal negara lain adalah hak patennya,” kata Wang.
“Amerika Serikat harus merenungkan dirinya sendiri dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri Kuba di bawah panji kebebasan dan demokrasi, dan segera membatalkan embargo ekonomi, komersial, dan keuangan terhadap Kuba,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (9/6/2023).
Menurut laporan tersebut, pangkalan mata-mata China akan mampu menguping komunikasi di wilayah yang luas di Amerika Serikat bagian tenggara.
Perkembangan ini terjadi ketika pemimpin China Xi Jinping telah mendorong perluasan yang cepat dari kehadiran keamanan negara di seluruh dunia.
Sebuah pangkalan di Kuba, yang terletak 150 kilometer dari ujung selatan Florida, akan menghadirkan tantangan paling langsung ke benua Amerika Serikat.
Uni Soviet memiliki fasilitas mata-mata elektronik di Kuba komunis untuk memantau Amerika Serikat.
Tetapi pada tahun 1962 ketika Moskow pindah ke pangkalan rudal nuklir di Kuba, Amerika Serikat mengumumkan karantina pulau itu dalam krisis yang mengancam akan membawa kedua negara adidaya berperang, sampai akhirnya Moskow mundur.
Washington kemudian menghapus misil berkemampuan nuklirnya dari Turki, yang dipandang Soviet sebagai ancaman bagi mereka.
Awal tahun ini, China mengirim apa yang disebut AS sebagai balon mata-mata di seluruh Amerika Serikat. Benda itu melayang dari barat ke timur di atas instalasi militer yang sensitif sebelum ditembak jatuh oleh jet tempur AS.
Laporan media, berdasarkan komentar pejabat anonim AS kepada The Wall Street Journal dan CNN, disangkal oleh Wakil Menteri Luar Negeri Kuba yang menyebutnya "bohong dan tidak berdasar," sementara Gedung Putih menyebut laporan itu tidak akurat.
Ketika ditanya tentang dugaan pangkalan mata-mata pada jumpa pers reguler, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan dia "tidak mengetahui situasinya" sebelum mengkritik kebijakan AS di Kuba.
“Seperti yang kita semua tahu, menyebarkan desas-desus dan fitnah adalah taktik umum Amerika Serikat, dan campur tangan sembrono dalam urusan internal negara lain adalah hak patennya,” kata Wang.
“Amerika Serikat harus merenungkan dirinya sendiri dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri Kuba di bawah panji kebebasan dan demokrasi, dan segera membatalkan embargo ekonomi, komersial, dan keuangan terhadap Kuba,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (9/6/2023).
Menurut laporan tersebut, pangkalan mata-mata China akan mampu menguping komunikasi di wilayah yang luas di Amerika Serikat bagian tenggara.
Perkembangan ini terjadi ketika pemimpin China Xi Jinping telah mendorong perluasan yang cepat dari kehadiran keamanan negara di seluruh dunia.
Sebuah pangkalan di Kuba, yang terletak 150 kilometer dari ujung selatan Florida, akan menghadirkan tantangan paling langsung ke benua Amerika Serikat.
Uni Soviet memiliki fasilitas mata-mata elektronik di Kuba komunis untuk memantau Amerika Serikat.
Tetapi pada tahun 1962 ketika Moskow pindah ke pangkalan rudal nuklir di Kuba, Amerika Serikat mengumumkan karantina pulau itu dalam krisis yang mengancam akan membawa kedua negara adidaya berperang, sampai akhirnya Moskow mundur.
Washington kemudian menghapus misil berkemampuan nuklirnya dari Turki, yang dipandang Soviet sebagai ancaman bagi mereka.
Awal tahun ini, China mengirim apa yang disebut AS sebagai balon mata-mata di seluruh Amerika Serikat. Benda itu melayang dari barat ke timur di atas instalasi militer yang sensitif sebelum ditembak jatuh oleh jet tempur AS.
(ian)
tulis komentar anda