Deretan Presiden Rusia dari Masa ke Masa, Mulai Boris Yeltsin hingga Vladimir Putin
Kamis, 08 Juni 2023 - 14:38 WIB
Vladimir Putin (tengah), menjadi presiden terlama Rusia di antara dua pemimpin lainnya, Boris Yeltsin dan Dmitry Medvedev. Foto/Kremlin via REUTERS
JAKARTA - Deretan Presiden Rusia dari masa ke masa akan dibahas dalam artikel ini. Diketahui bahwa pemerintahan Rusia dimulai sejak bubarnya Uni Soviet atau tepatnya pada 26 Desember 1991.
Sejak awal pembentukan Federasi Rusia dan diakui oleh masyarakat internasional, negara tersebut telah dipimpin oleh sejumlah tokoh politik sebagai presidennya. Salah satu di antaranya telah memimpin selama hampir 20 tahun.
Boris Yeltsin merupakan presiden pertama Rusia yang menjabat tahun 1991 hingga 1999. Dia menjadi presiden melalui Partai Komunis Uni Soviet yang diikutinya dimulai tahun 1961 sampai 1999.
Selama kurang dari sembilan tahun menjabat sebagai presiden, Boris dikenal sebagai pemimpin yang mempunyai ideologis sama dengan liberalisme dan nasionalisme Rusia.
Meski begitu, Boris mempunyai kebijakan ekonomi yang dinilai gagal lantaran dirinya melakukan nilai tukar pasar rubel, privatisasi nasional hingga pencabutan kontrol harga. Akibatnya dia dinilai korup oleh para kritikus dan membuat inflasi di negaranya melambung.
Sejak awal pembentukan Federasi Rusia dan diakui oleh masyarakat internasional, negara tersebut telah dipimpin oleh sejumlah tokoh politik sebagai presidennya. Salah satu di antaranya telah memimpin selama hampir 20 tahun.
Deretan Presiden Rusia dari Masa ke Masa
1. Boris Yeltsin (1991-1999)
Boris Yeltsin merupakan presiden pertama Rusia yang menjabat tahun 1991 hingga 1999. Dia menjadi presiden melalui Partai Komunis Uni Soviet yang diikutinya dimulai tahun 1961 sampai 1999.
Selama kurang dari sembilan tahun menjabat sebagai presiden, Boris dikenal sebagai pemimpin yang mempunyai ideologis sama dengan liberalisme dan nasionalisme Rusia.
Meski begitu, Boris mempunyai kebijakan ekonomi yang dinilai gagal lantaran dirinya melakukan nilai tukar pasar rubel, privatisasi nasional hingga pencabutan kontrol harga. Akibatnya dia dinilai korup oleh para kritikus dan membuat inflasi di negaranya melambung.
tulis komentar anda