Presiden Dewan Eropa Tuding Rusia Lakukan Kejahatan Perang dengan Serang Bendungan
Rabu, 07 Juni 2023 - 08:03 WIB
BRUSSELS - Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyatakan serangan terhadap bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kakhovka di Wilayah Kherson Rusia memenuhi syarat sebagai kejahatan perang.
Pejabat tersebut selanjutnya bersikeras Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Terkejut dengan serangan bendungan Nova Kakhovka yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis Michel di Twitter pada Selasa (6/6/2023).
Dia menyatakan, “Penghancuran infrastruktur sipil jelas memenuhi syarat sebagai kejahatan perang, kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan proksi-proksinya.”
Michel mengatakan dia akan mengangkat masalah ini pada pertemuan Dewan Eropa bulan Juni dan akan mengusulkan lebih banyak bantuan ke daerah banjir.
Pembangkit listrik yang terletak di hulu Sungai Dnieper dari kota Kherson, mengalami kerusakan parah pada Selasa pagi.
Wali Kota Novaya Kakhovka Vladimir Leontyev mengklaim bagian atas bendungan dan pintu airnya telah hancur akibat serangkaian serangan semalam oleh pasukan Ukraina.
“Kerusakan tersebut telah menyebabkan pelepasan aliran air yang tidak terkendali yang sekarang mengancam akan membanjiri hingga 80 permukiman di wilayah tersebut,” ujar Leontyev.
Pejabat tersebut selanjutnya bersikeras Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Terkejut dengan serangan bendungan Nova Kakhovka yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis Michel di Twitter pada Selasa (6/6/2023).
Dia menyatakan, “Penghancuran infrastruktur sipil jelas memenuhi syarat sebagai kejahatan perang, kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan proksi-proksinya.”
Michel mengatakan dia akan mengangkat masalah ini pada pertemuan Dewan Eropa bulan Juni dan akan mengusulkan lebih banyak bantuan ke daerah banjir.
Pembangkit listrik yang terletak di hulu Sungai Dnieper dari kota Kherson, mengalami kerusakan parah pada Selasa pagi.
Wali Kota Novaya Kakhovka Vladimir Leontyev mengklaim bagian atas bendungan dan pintu airnya telah hancur akibat serangkaian serangan semalam oleh pasukan Ukraina.
“Kerusakan tersebut telah menyebabkan pelepasan aliran air yang tidak terkendali yang sekarang mengancam akan membanjiri hingga 80 permukiman di wilayah tersebut,” ujar Leontyev.
Lihat Juga :
tulis komentar anda