Memperteguh Indonesia sebagai Representasi Kekuatan ASEAN
Selasa, 06 Juni 2023 - 11:45 WIB
Standing point ini harus secara kuat dan diharapkan ekonomi yang kolaboratif, ekonomi yang inklusif menjadi karakter dari Asia Tenggara dengan meliputi ASEAN sebagai organisasi regional.
Akankah ada national branding terkait produk yang diharapkan agar semakin luas pasar dengan tingkat kompetisi baik dan menciptakan kemakmuran bersama antar negara anggota ASEAN? Yang justru bukan dianggap kompetisi dengan harapan agar perbedaan kepentingan kapasitas ini seimbang.
National branding dari ASEAN merupakan keinginan bersama memajukan perekonomian dan kekuatan politik di Kawasan, selain berupaya menyelesaikan masalah berupa resolusi.
Sejatinya kerja sama yang dilaksanakan merujuk pada ekonomi sebagai intensif lainnya karena berkaitan dengan prinsip ASEAN Way.
Apabila dielaborasikan dengan posisi ketua ASEAN yang saat ini dipimpin oleh Indonesia, poin-poin yang dicanangkan oleh Indonesia ketika presidensi G-20 akan diimplementasikan juga pada ASEAN.
Mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang salah satunya melalui peningkatan akses terhadap energi, maka dibutuhkan transisi energi demi menjaga kestabilan lingkungan dan memastikan akses menuju energi terjangkau yang ramah lingkungan.
Semula hanya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), kini berevolusi menjadi 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Remove) melalui Circular Carbon Economy (CCE) yang diharapkan mampu mengurangi emisi, efisiensi energi, dan mengembangkan energi terbarukan.
Diperlukannya kolaborasi multi aktor demi mendorong berkembangnya ekonomi digital yang diharapkan mampu mengurangi kesenjangan antar anggota.
Keinginan ASEAN menciptakan kemajuan ekonomi anggotanya terlihat dengan rencana ASEAN Borderless Community, artinya hubungan antar negara anggota tidak dibatasi dengan sekat-sekat bidang ekonomi terkait mobilitas arus manusia dan barang yang direalisasikan pada 2030 mendatang.
Akankah ada national branding terkait produk yang diharapkan agar semakin luas pasar dengan tingkat kompetisi baik dan menciptakan kemakmuran bersama antar negara anggota ASEAN? Yang justru bukan dianggap kompetisi dengan harapan agar perbedaan kepentingan kapasitas ini seimbang.
National branding dari ASEAN merupakan keinginan bersama memajukan perekonomian dan kekuatan politik di Kawasan, selain berupaya menyelesaikan masalah berupa resolusi.
Sejatinya kerja sama yang dilaksanakan merujuk pada ekonomi sebagai intensif lainnya karena berkaitan dengan prinsip ASEAN Way.
Apabila dielaborasikan dengan posisi ketua ASEAN yang saat ini dipimpin oleh Indonesia, poin-poin yang dicanangkan oleh Indonesia ketika presidensi G-20 akan diimplementasikan juga pada ASEAN.
Mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang salah satunya melalui peningkatan akses terhadap energi, maka dibutuhkan transisi energi demi menjaga kestabilan lingkungan dan memastikan akses menuju energi terjangkau yang ramah lingkungan.
Semula hanya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), kini berevolusi menjadi 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Remove) melalui Circular Carbon Economy (CCE) yang diharapkan mampu mengurangi emisi, efisiensi energi, dan mengembangkan energi terbarukan.
Diperlukannya kolaborasi multi aktor demi mendorong berkembangnya ekonomi digital yang diharapkan mampu mengurangi kesenjangan antar anggota.
Keinginan ASEAN menciptakan kemajuan ekonomi anggotanya terlihat dengan rencana ASEAN Borderless Community, artinya hubungan antar negara anggota tidak dibatasi dengan sekat-sekat bidang ekonomi terkait mobilitas arus manusia dan barang yang direalisasikan pada 2030 mendatang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda