Menunggu Pemenang Perebutan Supremasi Antariksa

Jum'at, 24 Juli 2020 - 11:15 WIB
Pengunjung menyaksikan peluncuran roket Long March 5 Y-4 yang membawa wahana China untuk melakukan penyelidikan di Mars sebagai misi independen ke planet lain dari Wenchang Space Launch Centre di Pulau Hainan, China, kemarin. Foto/Reuters
BEIJING - China sukses meluncurkan misi tanpa awak ke Mars sebagai misi independen ke planet lain. China ingin menjadi pemimpin global dalam pertarungan di ruang angkasa. Beijing juga ingin menunjukkan kepada dunia kemampuan teknologi dan ambisi untuk menguasai Mars.

Roket pengangkut wahana China itu diangkut dengan Long March 5 Y-4, meluncur kemarin pada pukul 12.41 dari Wenchang Space Launch Centre di Pulau Hainan. Misi itu diperkirakan tiba di Mars pada Februari tahun depan. Misi itu akan menempatkan sebuah wahana penjelajah untuk mengeksplorasi Mars selama 90 hari.

Jika sukses, Tianwen-2 atau “Pertanyan ke Surga” – sebuah nama puisi yang ditulis dua abad lalu, akan menjadikan China sebagai negara pertama yang mengorbit, mendarat, dan menempatkan penjelahah di Mars . “Ada banyak tantangan ke depan ketika wahana itu mendekati Mars,” kata Liu Tongjie, juru bicara misi Tianwen-2, dilansir Reuters. (Baca: Habiskan Rp3 Triliun, Uni Emirat Arab Luncurkan Misi "Hope" ke Mars)

Ketika tiba di sekitar Mars, menurut Liu, itu menjadi masa kritis bagi wahana. Jika terjadi proses pelambatan yang tidak tepat atau presisi penerbangan yang tidak cukup, wahana itu tidak bisa mendarat di Mars . “Jika berhasil mendarat di Mars, misi itu akan menjalankan misi selama dua bulan setengah untuk masuk ke atmosfer dan melakukan pendaratan lunak,” katanya. Dia pun berharap misi masuk, pelambatan, dan pendaratan wahana akan sukses.





China sebelumnya membuat misi ke Mars bersama Rusia pada 2011. Namun, pesawat yang mengangkut misi tersebut gagal keluar dari orbit Bumi dan pecah di Samudra Pasifik.

Pada Senin lalu (20/7/2020), Uni Emirat Arab baru saja meluncurkan misi ke Mars. Misi itu bertujuan untuk mengkaji atmosfer ke Mars. Misi lain yang akan meluncur ke Mars adalah ExoMars milik Rusia dan Uni Eropa yang tertunda selama dua tahun karena masa teknis dan kali ini juga tertunda karena pandemi. (Baca juga: China Ancam Tolak Paspor Nasional Luar negeri Inggris)

Sementara itu, AS berencana mengirimkan wahana dalam beberapa bulan ke depan bernama Perseverance, wahana terbesar dan terberat yang dikirim Badan Antariksa AS (NASA). “Sebagai percobaan pertama bagi China, saya tidak memperkirakan hal signifikan dengan apa yang akan dilakukan AS,” kata Jonathan McDowell, pakar astronomi di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics. AS sudah mengirimkan empat wahana ke Mars sejak akhir 1990-an. Perseverance merupakan wahana seukuran mobil yang melihat tanda-tanda kehidupan mikrobiologi kuno dan mengumpulkan batu serta tanah. Itu bertujuan membawa kembali hasil penggalian ke Bumi pada misi selanjutnya tahun 2031.

Misi China itu sebenarnya sama seperti misi Viking milik NASA pada 1975-1976, yakni menggabungkan orbiter dan pendarat. “Tianwen-1 bisa dibandingkan dengan ambisi Viking,” ujar McDowell.

Setelah pernah terjadi pertarungan supremasi antariksa AS dan Uni Soviet selama Perang Dingin, China telah menggelontorkan miliaran dolar yang menjadi bagian program antariksa militer Beijing. “China bergabung dengan pertarungan Mars akan mengubah dominasi AS selama setengah abad terakhir,” kata Chen Lan, analis independen di GoTaikonauts.com yang fokus pada program antariksa China. (Lihat videonya: Untuk Kedua Kalinya Seorang Ibu Muda Tega Menjual Bayinya)

China telah membuat beragam terobosan dalam satu dekade terakhir. Mereka mengirimkan seorang manusia ke antariksa pada 2003. Mereka juga merakit stasiun antariksa yang akan dikirim pada 2022 dan mengorbit di Bumi.

China sudah mengirim dua wahana ke Bulan. China juga menjadi negara pertama yang sukses mendarat di sisi jauh Bulan. Misi ke Bulan menjadi pengalaman berharga bagi China mengorbit di luar Bumi. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More