Dianggap Vulgar dan Berisi Kekerasan, Sekolah AS Haramkan Alkitab

Sabtu, 03 Juni 2023 - 11:06 WIB
Dianggap vulgar dan berisi kekerasan, sekolah di AS haramkan Alkitab. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Sebuah distrik sekolah di negara bagian Utah, Amerika Serikat (AS), telah melarang Alkitab dari sekolah dasar dan menengah karena dianggap vulgar dan berisi kekerasan.

Langkah tersebut menyusul keluhan dari orang tua bahwa Alkitab King James memiliki materi yang tidak cocok untuk anak-anak.

Pemerintah Republik Utah mengeluarkan undang-undang pada tahun 2022 yang melarang buku-buku pornografi atau tidak senonoh dari sekolah.



Sebagian besar buku yang telah dilarang sejauh ini berkaitan dengan topik seperti orientasi dan identitas seksual.

Pelarangan Alkitab terjadi di tengah upaya yang lebih besar oleh kaum konservatif AS di negara bagian untuk melarang ajaran tentang topik kontroversial seperti hak LGBT dan identitas ras. Larangan buku-buku tertentu yang dianggap ofensif juga diberlakukan di Texas, Florida, Missouri, dan Carolina Selatan. Beberapa negara bagian yang liberal juga telah melarang buku di beberapa sekolah dan perpustakaan, mengutip konten yang dianggap menyinggung ras.



Keputusan yang terjadi di Utah dibuat minggu ini oleh Davis School District di utara Salt Lake City setelah pengaduan diajukan pada Desember 2022. Para pejabat mengatakan mereka telah memindahkan tujuh atau delapan eksemplar Alkitab yang mereka miliki di rak mereka, mencatat bahwa teksnya tidak pernah menjadi bagian dari kurikulum siswa.

Para pejabat tidak merinci alasannya atau bagian mana yang mengandung "vulgar atau kekerasan".

Menurut surat kabar Salt Lake Tribune, orang tua yang mengeluh mengatakan Alkitab King James tidak memiliki nilai serius untuk anak di bawah umur karena itu pornografi menurut definisi baru, merujuk pada undang-undang larangan buku tahun 2022.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More