Lukhasenko: Barat Rencanakan Kudeta di Belarusia
Jum'at, 02 Juni 2023 - 14:09 WIB
MINSK - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengeluarkan peringatan bahwa rezim Barat - termasuk Ukraina - sedang bersiap untuk melakukan kudeta terhadapnya.
Peringatan tegas itu datang hanya seminggu setelah pensiunan jenderal Polandia yang berpengaruh secara terbuka mendesak pemerintah di Warsawa untuk membantu warga Belarusia yang saat ini berjuang untuk rezim Zelensky buat memulai persiapan penyerangan di negara mereka sendiri.
Pada pertemuan kepala keamanan Commonwealth of Independent States (CIS) pada hari Kamis, Lukashenko memperingatkan bahwa perubahan rezim dengan kekerasan sedang dipersiapkan terhadap Minsk.
“Di Polandia, Lithuania dan, sayangnya, Ukraina, anggota ilegal dari kelompok bersenjata sedang dilatih,” Lukashenko memperingatkan seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (2/6/2023).
Ia menambahkan bahwa agen terlatih sedang dalam proses menciptakan “sel tidur ekstremis” yang dapat segera diaktifkan di Belarusia.
Dikatakan oleh presiden Belarusia itu berbeda dengan upaya revolusi warna mereka yang gagal dan sebagian besar tidak berdarah pada tahun 2020, rezim Barat sekarang melatih dan mendanai oposisi untuk terlibat dalam kekerasan bersenjata.
“Fakta ini berarti mereka tidak akan meninggalkan kita sendirian,” katanya.
Pernyataan itu muncul seminggu setelah seorang tokoh berpengaruh di bidang militer Polandia secara terbuka menyerukan agar pembangkang Belarusia yang saat ini berperang atas nama rezim Zelensky untuk dilepaskan ke Minsk jika terjadi serangan balasan yang berhasil di Ukraina.
Selama wawancara dengan saluran televisi nasional pada 23 Mei lalu, mantan jenderal top Polandia Waldemar Skrzypczak mendesak para pejabat di Warsawa untuk mempersiapkan pemberontakan di Belarusia, bersikeras bahwa skenario seperti itu akan terjadi.
“Kita harus siap mendukung pasukan yang akan melakukan operasi melawan Lukashenko,” desak Skrzypczak.
“Kami punya alasan untuk membantu mereka, sama seperti kami membantu Ukraina,” kata sang jenderal, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri di Kementerian Pertahanan Polandia.
Menanggapi pernyataan sang jenderal, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menunjukkan bahwa Rusia memiliki kewajiban hukum untuk menjaga keamanan Belarusia.
"(Yang) akan kami penuhi dalam menghadapi ancaman terang-terangan seperti itu," tegasnya.
Peringatan tegas itu datang hanya seminggu setelah pensiunan jenderal Polandia yang berpengaruh secara terbuka mendesak pemerintah di Warsawa untuk membantu warga Belarusia yang saat ini berjuang untuk rezim Zelensky buat memulai persiapan penyerangan di negara mereka sendiri.
Pada pertemuan kepala keamanan Commonwealth of Independent States (CIS) pada hari Kamis, Lukashenko memperingatkan bahwa perubahan rezim dengan kekerasan sedang dipersiapkan terhadap Minsk.
“Di Polandia, Lithuania dan, sayangnya, Ukraina, anggota ilegal dari kelompok bersenjata sedang dilatih,” Lukashenko memperingatkan seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (2/6/2023).
Ia menambahkan bahwa agen terlatih sedang dalam proses menciptakan “sel tidur ekstremis” yang dapat segera diaktifkan di Belarusia.
Dikatakan oleh presiden Belarusia itu berbeda dengan upaya revolusi warna mereka yang gagal dan sebagian besar tidak berdarah pada tahun 2020, rezim Barat sekarang melatih dan mendanai oposisi untuk terlibat dalam kekerasan bersenjata.
“Fakta ini berarti mereka tidak akan meninggalkan kita sendirian,” katanya.
Pernyataan itu muncul seminggu setelah seorang tokoh berpengaruh di bidang militer Polandia secara terbuka menyerukan agar pembangkang Belarusia yang saat ini berperang atas nama rezim Zelensky untuk dilepaskan ke Minsk jika terjadi serangan balasan yang berhasil di Ukraina.
Selama wawancara dengan saluran televisi nasional pada 23 Mei lalu, mantan jenderal top Polandia Waldemar Skrzypczak mendesak para pejabat di Warsawa untuk mempersiapkan pemberontakan di Belarusia, bersikeras bahwa skenario seperti itu akan terjadi.
“Kita harus siap mendukung pasukan yang akan melakukan operasi melawan Lukashenko,” desak Skrzypczak.
“Kami punya alasan untuk membantu mereka, sama seperti kami membantu Ukraina,” kata sang jenderal, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri di Kementerian Pertahanan Polandia.
Menanggapi pernyataan sang jenderal, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menunjukkan bahwa Rusia memiliki kewajiban hukum untuk menjaga keamanan Belarusia.
"(Yang) akan kami penuhi dalam menghadapi ancaman terang-terangan seperti itu," tegasnya.
(ian)
tulis komentar anda