8 Presiden Terlama Berkuasa, Erdogan Berapa Tahun?

Rabu, 31 Mei 2023 - 12:30 WIB
Putin terpilih kembali selama enam tahun pada tahun 2018. Putin memenangkan referendum tentang perubahan konstitusi yang akan memungkinkan dia untuk tetap berkuasa hingga 2036.

Dia menjadi salah satu pemimpin yang menjadi perhatian dunia karena menginisiasi invasi ke Ukraina. Putin juga menolak dominasi Amerika Serikat dan Barat.



3. Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh

Guellehterpilih kembali untuk masa jabatan kelima dalam pemilihan presiden dengan kemenangan mutlak pada 2021. Salah satu kandidat oposisi mencalonkan diri dalam pemilihan, pendatang baru politik Zakaria Ismail Farah, yang menuduh pemerintah "mengisi kotak suara" dan melarang delegasinya mengakses TPS untuk memantau proses pemungutan suara. Pemilihan itu dikritik oleh lawan karena represi politik, termasuk kebrutalan polisi dan bias media.

4. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko



Foto/Reuters

Lukashenko mendukung kemitraan dengan Rusia. Dia mendorong konstitusi baru pada tahun 1996 yang akan memberinya kekuasaan lebih besar, termasuk jangka waktu yang lebih lama dan hak untuk memerintah dengan keputusan. Berdasarkan the Guardian, Lukashenko "terkadang digambarkan sebagai 'diktator terakhir Eropa.'"

5. Presiden Tajikistan Emomali Rahmon

Rahmon terpilih untuk masa jabatan keduanya sebagai presiden pada 1997, dan pada tahun 2003, sebuah referendum disahkan yang memungkinkan dia untuk menjalani dua masa jabatan lagi. Berdasarkan dia telah memimpin pemerintah dalam menekan oposisi politik dan perbedaan pendapat.

6. Presiden Eritrea Yesaya Afwerki

Isaias Afwerki telah menjadi presiden Eritrea sejak 1993. Afwerki terpilih menjadi presiden dan ketua oleh Majelis Nasional, yang memberinya kekuasaan baik di cabang pemerintahan eksekutif maupun legislatif. Afwerki kemudian menjabat sebagai ketua satu-satunya partai politik di negara itu dan panglima angkatan darat. Menurut Al Jazeera, "kelompok HAM melaporkan bahwa jurnalis dan politisi yang berbeda pendapat telah ditangkap dan dipenjarakan tanpa pengadilan."

7. Presiden Uganda Yoweri Museveni

Yoweri Museveni telah menjadi presiden Uganda sejak 1986. Museveni mengambil alih setelah menggulingkan rezim militer Jenderal Tito Okello, yang baru memerintah selama enam bulan. Dia secara konsisten memenangkan sebagian besar suara populer dalam pemilihan.

Presiden Museveni menandatangani RUU Anti-Homoseksualitas menjadi undang-undang setelah parlemen mengesahkannya. Itu masih di antara undang-undang anti-LGBTQ paling keras di dunia. Tindakan homoseksual sudah ilegal di Uganda tapi sekarang siapapun yang dihukum menghadapi hukuman penjara seumur hidup. Bahkan, Uganda memberlakukan hukuman mati bagi hubungan homoseks dengan seseorang di bawah usia 18 tahun atau di mana seseorang terinfeksi penyakit seumur hidup termasuk HIV.

8. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan



Foto/Reuters

Dari awal yang sederhana, Recep Tayyip Erdogan telah tumbuh menjadi kekuatan politik, memimpin Turki selama 20 tahun dan membentuk kembali negaranya lebih dari pemimpin mana pun sejak Mustafa Kemal Ataturk, bapak republik modern yang dihormati.

Meski diterpa serangkaian krisis, Erdogan masih unggul di putaran pertama dan kedua pemilihan presiden 2023.

Setelah dia selamat dari upaya kudeta pada tahun 2016, dia mengubah kepresidenannya menjadi peran eksekutif yang semakin kuat, dan menindak lawan dan perbedaan pendapatnya.

Pertama sebagai perdana menteri dari tahun 2003 dan kemudian sebagai presiden yang dipilih langsung sejak tahun 2014, Erdogan menguatkan Turki sebagai kekuatan regional, memperjuangkan perjuangan Islam dan dengan cepat mengatasi oposisi politik.

Meskipun Erdogan merupakan kepala negara NATO, dia telah memposisikan dirinya sebagai perantara dalam perang Rusia di Ukraina. Dia juga membuat Swedia menunggu dalam upayanya untuk bergabung dengan aliansi pertahanan Barat, NATO.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More