Rudal Hipersonik China Diklaim Mampu Tenggelamkan Kapal Induk Terbaru AS
Kamis, 25 Mei 2023 - 12:14 WIB
BEIJING - Rudal hipersonik China dapat menenggelamkan kapal induk terbaru Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Gerald R Ford. Itu merupakan klaim para ilmuwan Beijing berdasarkan simulasi perang perang via komputer baru-baru ini.
Simulasi komputer yang dijalankan oleh tim peneliti pada platform perangkat lunak latihan perang yang digunakan oleh militer China menunjukkan pasukan China menenggelamkan armada kapal induk USS Gerald R Ford dengan 24 rudal anti-kapal hipersonik.
Disebutkan bahwa hasil serangan rudal hipersonik telah dipublikasikan untuk pertama kalinya dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Mei oleh Journal of Test and Management Technology berbahasa China.
Perencana militer sering menggunakan skenario pertempuran yang dihasilkan komputer untuk memainkan strategi, tetapi para ahli memperingatkan bahwa itu tidak dapat terlalu diandalkan dalam konflik nyata di mana medan, cuaca, dan faktor tak terduga lainnya dapat mengganggu persenjataan.
Skenario itu didasarkan pada serangan terhadap kapal-kapal AS yang bergerak menuju sebuah pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan yang disengketakan. Para peneliti mengatakan beberapa misil dalam serangan tiga gelombang itu ditembakkan dari Gurun Gobi.
Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen. Analis juga meragukan motivasi peluncurannya.
“Siapa pun yang mendiskusikan secara terbuka hasil dari latihan atau simulasi perang memiliki tujuan politik, terutama jika mereka membingkai hasilnya sebagai menang atau kalah,” kata Drew Thompson, mantan pejabat senior pertahanan AS, yang sekarang berbasis di Lee Kuan Yew School of Public Policy at the National University of Singapore (NUS), seperti dikutip The Telegraph, Kamis (25/5/2023).
“Latihan perang yang efektif adalah yang menguji asumsi, fungsi, atau variabel untuk menginformasikan sponsor latihan tentang interaksi elemen yang kompleks,” katanya. “Latihan perang bukan tentang menang atau kalah. Mereka tentang belajar.”
Simulasi komputer yang dijalankan oleh tim peneliti pada platform perangkat lunak latihan perang yang digunakan oleh militer China menunjukkan pasukan China menenggelamkan armada kapal induk USS Gerald R Ford dengan 24 rudal anti-kapal hipersonik.
Disebutkan bahwa hasil serangan rudal hipersonik telah dipublikasikan untuk pertama kalinya dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Mei oleh Journal of Test and Management Technology berbahasa China.
Perencana militer sering menggunakan skenario pertempuran yang dihasilkan komputer untuk memainkan strategi, tetapi para ahli memperingatkan bahwa itu tidak dapat terlalu diandalkan dalam konflik nyata di mana medan, cuaca, dan faktor tak terduga lainnya dapat mengganggu persenjataan.
Skenario itu didasarkan pada serangan terhadap kapal-kapal AS yang bergerak menuju sebuah pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan yang disengketakan. Para peneliti mengatakan beberapa misil dalam serangan tiga gelombang itu ditembakkan dari Gurun Gobi.
Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen. Analis juga meragukan motivasi peluncurannya.
“Siapa pun yang mendiskusikan secara terbuka hasil dari latihan atau simulasi perang memiliki tujuan politik, terutama jika mereka membingkai hasilnya sebagai menang atau kalah,” kata Drew Thompson, mantan pejabat senior pertahanan AS, yang sekarang berbasis di Lee Kuan Yew School of Public Policy at the National University of Singapore (NUS), seperti dikutip The Telegraph, Kamis (25/5/2023).
“Latihan perang yang efektif adalah yang menguji asumsi, fungsi, atau variabel untuk menginformasikan sponsor latihan tentang interaksi elemen yang kompleks,” katanya. “Latihan perang bukan tentang menang atau kalah. Mereka tentang belajar.”
tulis komentar anda