AS Yakin Unit Khusus Militer Ukraina yang Serang Istana Kremlin
Kamis, 25 Mei 2023 - 08:39 WIB
MOSKOW - Para pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) yakin salah satu unit khusus militer Ukraina berada di balik serangan drone di kompleks gedung istana Kremlin pada 3 Mei lalu.
Surat kabar New York Times pada Rabu (24/5/2023) melaporkan bahwa badan-badan intelijen AS telah menilai kesimpulan itu sebagian berdasarkan komunikasi yang disadap dari pejabat Rusia dan Ukraina.
Kendati demikian, para pejabat AS tidak tahu unit mana dari militer Ukraina yang melakukan serangan itu. Mereka juga yakin Presiden Volodymyr Zelensky mungkin tidak mengetahui atau terlibat dalam operasi tersebut.
Dua drone jatuh di wilayah udara Kremlin awal bulan ini. Video dari kamera pengintai menunjukkan satu ledakan di atas atap gedung yang menampung kantor kepresidenan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak ada di sana saat serangan terjadi.
Moskow menuduh Kiev berusaha membunuh Putin dan bersumpah akan melakukan pembalasan.
Zelensky—yang baru saja berangkat untuk tur ke Uni Eropa—membantah bahwa Ukraina ada hubungannya dengan serangan di istana Kremlin.
Beberapa media besar di AS dan Inggris saat itu dengan cepat mengeklaim bahwa Moskow melakukan apa yang mereka sebut "serangan bendera palsu" untuk membuat citra Ukraina terlihat buruk.
Surat kabar New York Times pada Rabu (24/5/2023) melaporkan bahwa badan-badan intelijen AS telah menilai kesimpulan itu sebagian berdasarkan komunikasi yang disadap dari pejabat Rusia dan Ukraina.
Kendati demikian, para pejabat AS tidak tahu unit mana dari militer Ukraina yang melakukan serangan itu. Mereka juga yakin Presiden Volodymyr Zelensky mungkin tidak mengetahui atau terlibat dalam operasi tersebut.
Dua drone jatuh di wilayah udara Kremlin awal bulan ini. Video dari kamera pengintai menunjukkan satu ledakan di atas atap gedung yang menampung kantor kepresidenan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak ada di sana saat serangan terjadi.
Moskow menuduh Kiev berusaha membunuh Putin dan bersumpah akan melakukan pembalasan.
Zelensky—yang baru saja berangkat untuk tur ke Uni Eropa—membantah bahwa Ukraina ada hubungannya dengan serangan di istana Kremlin.
Beberapa media besar di AS dan Inggris saat itu dengan cepat mengeklaim bahwa Moskow melakukan apa yang mereka sebut "serangan bendera palsu" untuk membuat citra Ukraina terlihat buruk.
tulis komentar anda