Dubes Rusia: CIA Membuang-buang Dolar Pembayar Pajak Amerika Serikat
Kamis, 18 Mei 2023 - 16:19 WIB
WASHINGTON - Kampanye Washington untuk memikat warga Rusia menjadi mata-mata pasti akan gagal, karena Rusia tidak akan membiarkan kekuatan asing menimbulkan kebingungan di dalam negeri.
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan hal itu setelah CIA merilis iklan baru yang mendesak warga Rusia berbagi informasi dengan agensi tersebut.
Antonov mengatakan langkah itu adalah bagian dari "perang hibrida" yang dilancarkan melawan Moskow.
“Para simpatisan di Barat, sejak kekalahan Napoleon, menyadari ketabahan negara kita terhadap serangan dari luar,” ujar Antonov dalam pernyataan di saluran Telegram kedutaan besar pada Kamis (18/5/2023), merujuk pada invasi Prancis yang gagal pada 1812.
“Dan sekarang, setelah gagal memberlakukan sanksi blitzkrieg mereka dan menyadari ketidakmungkinan menimbulkan kekalahan militer pada kami, mereka mencoba menabur kebingungan di masyarakat Rusia,” ungkap duta besar tersebut.
Dia menegaskan, “Saya sangat yakin provokasi ini tidak akan berhasil. Orang Rusia telah mempelajari pelajaran sejarah dengan baik dan tidak akan membiarkan (siapa pun) memecah persatuan kita.”
Diplomat itu menambahkan, operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina "menikmati dukungan konsensus" di Rusia dan otoritas AS "membuang-buang uang pembayar pajak Amerika untuk proyek-proyek yang sia-sia."
CIA memasang beberapa iklan di media sosial dalam beberapa tahun terakhir yang ditujukan untuk membujuk orang Rusia menjadi informan.
Dalam video yang dirilis pada Selasa, para aktor memerankan warga negara Rusia yang telah memutuskan menghubungi agensi tersebut.
"CIA ingin mengetahui kebenaran tentang Rusia, dan kami sedang mencari orang-orang yang dapat dipercaya yang mengetahui dan dapat memberi tahu kami kebenaran ini," papar agensi tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Rabu bahwa Moskow akan membalas "kegiatan jahat" AS.
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan hal itu setelah CIA merilis iklan baru yang mendesak warga Rusia berbagi informasi dengan agensi tersebut.
Antonov mengatakan langkah itu adalah bagian dari "perang hibrida" yang dilancarkan melawan Moskow.
“Para simpatisan di Barat, sejak kekalahan Napoleon, menyadari ketabahan negara kita terhadap serangan dari luar,” ujar Antonov dalam pernyataan di saluran Telegram kedutaan besar pada Kamis (18/5/2023), merujuk pada invasi Prancis yang gagal pada 1812.
“Dan sekarang, setelah gagal memberlakukan sanksi blitzkrieg mereka dan menyadari ketidakmungkinan menimbulkan kekalahan militer pada kami, mereka mencoba menabur kebingungan di masyarakat Rusia,” ungkap duta besar tersebut.
Dia menegaskan, “Saya sangat yakin provokasi ini tidak akan berhasil. Orang Rusia telah mempelajari pelajaran sejarah dengan baik dan tidak akan membiarkan (siapa pun) memecah persatuan kita.”
Diplomat itu menambahkan, operasi militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina "menikmati dukungan konsensus" di Rusia dan otoritas AS "membuang-buang uang pembayar pajak Amerika untuk proyek-proyek yang sia-sia."
CIA memasang beberapa iklan di media sosial dalam beberapa tahun terakhir yang ditujukan untuk membujuk orang Rusia menjadi informan.
Dalam video yang dirilis pada Selasa, para aktor memerankan warga negara Rusia yang telah memutuskan menghubungi agensi tersebut.
"CIA ingin mengetahui kebenaran tentang Rusia, dan kami sedang mencari orang-orang yang dapat dipercaya yang mengetahui dan dapat memberi tahu kami kebenaran ini," papar agensi tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Rabu bahwa Moskow akan membalas "kegiatan jahat" AS.
(sya)
tulis komentar anda