The Intercept: AS Jual Senjata ke Mayoritas Rezim Otoriter di Dunia
Jum'at, 12 Mei 2023 - 07:55 WIB
Menurut data pemerintah, Amerika Serikat menjual senjata dalam kesepakatan FMS ke 142 negara dan wilayah tahun lalu, menghasilkan USD85 miliar dalam penjualan bilateral.
Pada tahun penuh pertama Biden sebagai presiden, penjualan senjata AS ke negara-negara asing mencapai USD206 miliar, melampaui rekor era Trump sebesar USD192 miliar.
AS telah menjadi pemasok senjata utama ke Ukraina selama konfliknya dengan Rusia.
Intercept mencatat, bagaimanapun, ini tidak sepenuhnya menjelaskan ledakan industri ekspor senjata Washington tahun lalu, karena sebagian besar persenjataan diberikan ke Kiev dalam bentuk hibah. Serangan Rusia juga dimulai lima bulan memasuki tahun fiskal 2022.
Temuan analisis tersebut berbeda dengan sikap Biden yang sering diulang-ulang terhadap pemerintah otoriter.
Dalam pidato Biden di Warsawa tahun lalu, presiden AS menggambarkan konflik antara demokrasi dan otokrasi sebagai pertempuran "antara kebebasan dan represi" dan "antara tatanan internasional berbasis aturan dan tatanan yang diatur dengan kekerasan."
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Pada tahun penuh pertama Biden sebagai presiden, penjualan senjata AS ke negara-negara asing mencapai USD206 miliar, melampaui rekor era Trump sebesar USD192 miliar.
AS telah menjadi pemasok senjata utama ke Ukraina selama konfliknya dengan Rusia.
Intercept mencatat, bagaimanapun, ini tidak sepenuhnya menjelaskan ledakan industri ekspor senjata Washington tahun lalu, karena sebagian besar persenjataan diberikan ke Kiev dalam bentuk hibah. Serangan Rusia juga dimulai lima bulan memasuki tahun fiskal 2022.
Temuan analisis tersebut berbeda dengan sikap Biden yang sering diulang-ulang terhadap pemerintah otoriter.
Dalam pidato Biden di Warsawa tahun lalu, presiden AS menggambarkan konflik antara demokrasi dan otokrasi sebagai pertempuran "antara kebebasan dan represi" dan "antara tatanan internasional berbasis aturan dan tatanan yang diatur dengan kekerasan."
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)
tulis komentar anda