Israel Kembali Gempur Gaza, Militan Palestina Balas dengan Tembakkan 100 Roket

Rabu, 10 Mei 2023 - 22:48 WIB
Militan Palestina menembakkan 100 roket dari Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan udara Israel. Foto/AP
GAZA - Situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah Israel meluncurkan serangan udara terbaru ke wilayah yang diblokade itu. Setidaknya lima warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel pada Rabu (10/5/2023), sehingga total 20 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel selama dua hari berturut-turut.

Sepanjang hari, pesawat Israel mencapai sasaran di Gaza untuk hari kedua berturut-turut, menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina. Militer Israel mengatakan pesawat tempurnya menargetkan 40 peluncur roket di seluruh daerah kantong.

Sehari sebelumnya serangan udara Israel menewaskan 15 orang di Gaza termasuk anak-anak dan tiga pimpinan gerakan Jihad Islam.



Sebagai balasan, militan Palestina menembakkanratusanroket dari Jalur Gaza yang memicu bunyi sirene di seluruh Israel selatan dan Tel Aviv, di Laut Mediterani, 80 kilometer jauhnya.

Stasiun televisi Israel menunjukkan sistem pertahanan udara mencegat roket di atas langit Tel Aviv. Di pinggiran Ramat Gan, orang-orang berbaring telungkup di tanah saat mereka berlindung selama satu serangan.

Media Israel mengatakan setidanya 100 roket telah ditembakkan. Tim penyelamat Israel mengatakan dua orang terluka berlari mencari perlindungan, dan pejabat setempat mengatakan sebuah rumah kosong di kota Sderot diserang.

Ini adalah pertempuran terberat antara kedua belah pihak dalam beberapa bulan, mendorong wilayah itu lebih dekat ke arah perang besar-besaran. Tetapi dalam tanda-tanda bahwa kedua belah pihak berusaha menahan diri, Israel menghindari serangan terhadap kelompok militan Hamas yang berkuasa, hanya menargetkan faksi Jihad Islam yang lebih kecil. Sementara itu, Hamas tampaknya tetap berada di sela-sela konflik.



Israel mengatakan serangannya pada hari ini menargetkan gerilyawan yang melakukan perjalanan ke situs peluncur roket di Jalur Gaza selatan.

Petugas medis mengatakan serangan itu menewaskan satu orang dan melukai serius lainnya. Kemudian pada hari Rabu, serangan udara lainnya menewaskan seorang warga Palestina di Gaza utara dan dua warga Palestina di kota selatan Rafah. Para pejabat Palestina tidak dapat memastikan apakah sasarannya adalah militan.

Juga masih belum jelas apakah dua warga Palestina yang tewas dalam serangan udara terpisah Selasa malam adalah militan atau warga sipil. Israel mengklaim orang-orang itu sedang bersiap untuk menembakkan rudal anti-tank.

Militer Israel telah menginstruksikan penduduk Israel selatan untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom, dan sekolah masih ditutup untuk hari kedua sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan roket.

Israel mengatakan serangan udara tersebut merupakan tanggapan atas rentetan tembakan roket yang diluncurkan pekan lalu oleh Jihad Islam sebagai tanggapan atas kematian salah satu anggotanya akibat mogok makan saat berada dalam tahanan Israel.

Israel mengatakan berusaha menghindari konflik dengan Hamas, kelompok militan yang lebih kuat yang menguasai Gaza, dan membatasi pertempuran hanya untuk Jihad Islam.

“Tindakan kami dimaksudkan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” kata Laksamana Muda Danny Hagari, kepala juru bicara militer Israel.

“Israel tidak tertarik dengan perang,” sambungnya seperti dilansir dari Associated Press.



Sementara Hamas telah menyatakan solidaritas terhadap mitranya yang lebih kecil di Gaza, dan kedua kelompok tersebut sering berkoordinasi satu sama lain.

Dalam sebuah pernyataan, organisasi faksi Palestina di Gaza, termasuk Hamas, mengatakan kampanye melawan Israel - yang dijuluki "Pembalasan Pembebasan" - melibatkan penembakan ratusan roket sebagai pembalasan atas pembunuhan tiga komandan Jihad Islam oleh Israel serta beberapa warga sipil.

“Perlawanan siap untuk semua opsi,” kata faksi tersebut.

“Jika (Israel) bertahan dalam agresi dan arogansinya, hari-hari gelap menantinya,” sambung pernyataan itu.

Namun, masih belum jelas apakah Hamas ikut bergabung. Jika kelompok militan yang berkuasa terseret ke dalam pertempuran, risiko konflik besar akan meningkat.

Israel mendapat kecaman internasional atas tingginya jumlah korban sipil pada hari Selasa, termasuk istri dari dua komandan militan, beberapa anak mereka dan seorang dokter gigi yang tinggal di salah satu bangunan yang ditargetkan bersama dengan istri dan putranya.

Kekerasan terbaru membuat jumlah warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel dan pemukim sepanjang tahun ini menjadi 125 orang.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More