Iran Kian Keras Wajibkan Wanita Berhijab, Banyak yang Menolak

Rabu, 10 Mei 2023 - 19:30 WIB
“Apakah mereka ingin menutup semua bisnis?” kata Shervin, seorang siswa berusia 23 tahun yang rambut pendeknya berombak bergoyang tertiup angin pada hari baru-baru ini di Teheran. “Jika saya pergi ke kantor polisi, apakah mereka akan menutupnya juga?”lanjutnya.

Namun, mereka khawatir tentang risiko. Para wanita yang diwawancarai hanya memberikan nama depan mereka, karena takut akan akibatnya. Vida, 29, mengatakan keputusan dia dan dua temannya untuk tidak lagi menutupi rambut mereka di depan umum lebih dari sekedar jilbab. “Ini pesan untuk pemerintah, jangan ganggu kami,” ujarnya.



Iran dan tetangganya Afghanistan yang dikuasai Taliban adalah satu-satunya negara di mana jilbab tetap wajib bagi perempuan. Sebelum protes meletus pada bulan September, sangat jarang melihat perempuan tanpa jilbab, meskipun beberapa kadang-kadang membiarkan jilbab mereka jatuh ke pundak mereka. Saat ini, di beberapa daerah di Teheran sudah menjadi rutinitas untuk melihat wanita tanpa jilbab.

Pada awal April, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa “melepas jilbab tidak diperbolehkan secara Islami atau politik”. Khamenei mengklaim wanita yang menolak mengenakan jilbab sedang dimanipulasi.

“Mereka tidak mengetahui siapa di balik kebijakan melepas dan memerangi jilbab ini,” kata Khamenei. “Mata-mata musuh dan agen mata-mata musuh mengejar masalah ini. Jika mereka tahu tentang ini, mereka pasti tidak akan ambil bagian dalam hal ini,” lanjutnya.
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More