Bakal Vaksin Covid-19 Oxford dan AstraZeneca Tunjukkan Hasil Positif
Selasa, 21 Juli 2020 - 17:38 WIB
LONDON - Vaksin potensial yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca menunjukkan hasil yang menjanjikan, setelah uji klinis melibatkan 1,077 orang. Dari uji klinis ini, 90% dari responden menghasilkan antibodi terhadap virus Covid-19 setelah menerima satu dosis vaksin yang diberi nama ChAdOx1 nCoV-19 ini.
"Hasil ini sangatlah menjanjikan, ini akan membawa kita satu langkah lebih dekat dalam menemukan vaksin yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa di Inggris dan seluruh dunia," kata Menteri Bisnis Inggris, Alok Sharma.
( )
"Terlalu dini untuk kita menyatakan kemenangan. Tetapi Universitas Oxford adalah rumah bagi para peneliti berbakat dari seluruh penjuru dunia; dan AstraZeneca sedang merencanakan produksi vaksin dalam skala besar. Saya merasa optimis, tapi tetap hati-hati," ucapnya, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris yang diterima Sindonews pada Selasa (21/7/2020).
"Terlepas dari apakah vaksin ini, atau vaksin yang lain, yang akhirnya membuat perbedaan, Inggris dan Indonesia telah menekankan sejak awal pentingnya vaksin yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang. Inggris tetap menjadi donor terbesar bagi CEVI, dana global untuk penelitian vaksin dan untuk GAVI, dana global untuk membagikan vaksin di seluruh dunia," tukasnya.
"Hasil ini sangatlah menjanjikan, ini akan membawa kita satu langkah lebih dekat dalam menemukan vaksin yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa di Inggris dan seluruh dunia," kata Menteri Bisnis Inggris, Alok Sharma.
( )
"Terlalu dini untuk kita menyatakan kemenangan. Tetapi Universitas Oxford adalah rumah bagi para peneliti berbakat dari seluruh penjuru dunia; dan AstraZeneca sedang merencanakan produksi vaksin dalam skala besar. Saya merasa optimis, tapi tetap hati-hati," ucapnya, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris yang diterima Sindonews pada Selasa (21/7/2020).
"Terlepas dari apakah vaksin ini, atau vaksin yang lain, yang akhirnya membuat perbedaan, Inggris dan Indonesia telah menekankan sejak awal pentingnya vaksin yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang. Inggris tetap menjadi donor terbesar bagi CEVI, dana global untuk penelitian vaksin dan untuk GAVI, dana global untuk membagikan vaksin di seluruh dunia," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda