Kedubes Iran di Arab Saudi Dibuka dalam Beberapa Hari
Sabtu, 29 April 2023 - 20:30 WIB
BEIRUT - Arab Saudi dan Iran akan membuka kembali kedutaan besar (kedubes) di ibu kota masing-masing "dalam beberapa hari".
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan hal itu pada Jumat (28/4/2023) ketika hubungan antara dua saingan regional itu membaik setelah permusuhan bertahun-tahun, menurut laporan Reuters.
Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Lebanon, Beirut, Amirabdollahian tidak memberikan tanggal spesifik untuk pembukaan kembali kedutaan besar itu. Kedua negara sepakat memulihkan hubungan pada bulan Maret.
Kedutaan Besar Iran dan Saudi di masing-masing negara telah ditutup sejak 2016. Hubungan mulai memburuk pada 2015 menyusul intervensi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam perang Yaman, setelah gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dan menguasai ibu kota Sana'a.
Arab Saudi menuduh Iran memberikan senjata kepada Houthi, yang menyerang kota-kota Saudi dengan drone bersenjata dan rudal balistik.
Pada 2019, Riyadh menuduh Teheran bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan fasilitas minyak Aramco, yang mengakibatkan terhentinya setengah dari produksi minyaknya.
Iran membantah tuduhan itu. Ketegangan antara dua rival regional tersebut telah memicu konflik di seluruh wilayah Timur Tengah, termasuk perang sipil Suriah.
Iran dan Arab Saudi sepakat, bulan lalu, untuk mengakhiri pertikaian diplomatik mereka dan memulihkan misi diplomatik, di bawah kesepakatan yang ditengahi China.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan hal itu pada Jumat (28/4/2023) ketika hubungan antara dua saingan regional itu membaik setelah permusuhan bertahun-tahun, menurut laporan Reuters.
Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Lebanon, Beirut, Amirabdollahian tidak memberikan tanggal spesifik untuk pembukaan kembali kedutaan besar itu. Kedua negara sepakat memulihkan hubungan pada bulan Maret.
Kedutaan Besar Iran dan Saudi di masing-masing negara telah ditutup sejak 2016. Hubungan mulai memburuk pada 2015 menyusul intervensi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam perang Yaman, setelah gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dan menguasai ibu kota Sana'a.
Arab Saudi menuduh Iran memberikan senjata kepada Houthi, yang menyerang kota-kota Saudi dengan drone bersenjata dan rudal balistik.
Pada 2019, Riyadh menuduh Teheran bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan fasilitas minyak Aramco, yang mengakibatkan terhentinya setengah dari produksi minyaknya.
Iran membantah tuduhan itu. Ketegangan antara dua rival regional tersebut telah memicu konflik di seluruh wilayah Timur Tengah, termasuk perang sipil Suriah.
Iran dan Arab Saudi sepakat, bulan lalu, untuk mengakhiri pertikaian diplomatik mereka dan memulihkan misi diplomatik, di bawah kesepakatan yang ditengahi China.
tulis komentar anda