Tornado Besar Terjang 2 Desa di Myanmar, 8 Tewas
Senin, 24 April 2023 - 04:00 WIB
Ilustrasi
YANGOON - Tornado besar menghantam dua desa di Myanmar tengah, dekat ibu kota Naypyitaw. Bencana ini menewaskan 8 orang dan menghancurkan lebih dari 200 rumah, kata seorang petugas penyelamat, Sabtu (22/4/2023).
Tornado menghantam desa Aung Myin Kone dan Tadau di pinggiran selatan Naypyitaw sekitar pukul 18:10, Jumat (21/4/2023). Thet Paing Soe, seorang anggota terkemuka dari organisasi amal Doh Lewe, mengatakan kepada The Associated Press.
Dia mengatakan, organisasi amal setempat telah mengangkut 128 orang ke rumah sakit, dan 232 rumah di dua desa tersebut hancur.
“Tornado bertiup selama kurang lebih 40 menit. Hampir semua rumah di desa tersebut rusak cukup parah. Pemulihan akan memakan waktu berbulan-bulan,” kata Thet Paing Soe. Sebenarnya, tornado besar jarang terjadi di Myanmar.
“Namun, tornado dengan ukuran yang jarang menyebabkan kematian dan kerusakan serius sering terjadi pada musim panas dan periode sebelum musim ketika suhu naik,” kata Kyaw Moe Oo, Direktur Jenderal di Departemen Meteorologi dan Hidrologi.
“Selama periode ini, sering terjadi tornado di bagian bawah Myanmar, tetapi korban jiwa sedikit. Kematian seperti ini di Myanmar tengah jarang terjadi,” katanya kepada AP.
Myanmar mengalami cuaca ekstrem hampir setiap tahun selama musim hujan. Pada tahun 2008, Topan Nargis menewaskan lebih dari 138.000 orang.
Televisi MRTV yang dikelola negara melaporkan bahwa Jenderal Senior Min Aung Hlaing, kepala pemerintahan militer Myanmar, mengunjungi daerah bencana pada hari Sabtu dan memberikan bantuan kepada penduduk. Laporan tersebut mengatakan bahwa dua biara Buddha dan sebuah klinik kecil termasuk di antara bangunan yang hancur.
Tornado menghantam desa Aung Myin Kone dan Tadau di pinggiran selatan Naypyitaw sekitar pukul 18:10, Jumat (21/4/2023). Thet Paing Soe, seorang anggota terkemuka dari organisasi amal Doh Lewe, mengatakan kepada The Associated Press.
Dia mengatakan, organisasi amal setempat telah mengangkut 128 orang ke rumah sakit, dan 232 rumah di dua desa tersebut hancur.
“Tornado bertiup selama kurang lebih 40 menit. Hampir semua rumah di desa tersebut rusak cukup parah. Pemulihan akan memakan waktu berbulan-bulan,” kata Thet Paing Soe. Sebenarnya, tornado besar jarang terjadi di Myanmar.
“Namun, tornado dengan ukuran yang jarang menyebabkan kematian dan kerusakan serius sering terjadi pada musim panas dan periode sebelum musim ketika suhu naik,” kata Kyaw Moe Oo, Direktur Jenderal di Departemen Meteorologi dan Hidrologi.
“Selama periode ini, sering terjadi tornado di bagian bawah Myanmar, tetapi korban jiwa sedikit. Kematian seperti ini di Myanmar tengah jarang terjadi,” katanya kepada AP.
Myanmar mengalami cuaca ekstrem hampir setiap tahun selama musim hujan. Pada tahun 2008, Topan Nargis menewaskan lebih dari 138.000 orang.
Televisi MRTV yang dikelola negara melaporkan bahwa Jenderal Senior Min Aung Hlaing, kepala pemerintahan militer Myanmar, mengunjungi daerah bencana pada hari Sabtu dan memberikan bantuan kepada penduduk. Laporan tersebut mengatakan bahwa dua biara Buddha dan sebuah klinik kecil termasuk di antara bangunan yang hancur.
(esn)
tulis komentar anda