Media AS: Barat 'Gagal' Memasok Senjata untuk Ukraina

Sabtu, 22 April 2023 - 22:13 WIB
Media AS, New York Times, menyebut Barat gagal memasok senjata untuk Ukraina, mengutip bocoran dokumen Pentagon. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan pendukung Ukraina lainnya belum mengirimkan tank, amunisi artileri, dan pasokan lain yang cukup yang dibutuhkan tentara Kiev untuk mengantisipasi serangan musim semi Rusia . Begitu laporan media AS, New York Times, mengutip dokumen Pentagon yang bocor.

Perencana militer AS memperkirakan bahwa Kiev akan membutuhkan 253 tank untuk serangan yang akan datang, tetapi hanya 200 yang telah dikumpulkan pada akhir Februari.

"Dari jumlah tersebut, 140 adalah desain Soviet sementara hanya 60 tank buatan Barat yang akan dikirimkan pada bulan April," kata outlet itu.



"Barat sedang berjuang untuk memenuhi janjinya untuk memasok Ukraina dengan tank, sistem pertahanan udara, jet tempur dan senjata lainnya," sambung surat kabar itu seperti dikutip dari RT, Sabtu (22/4/2023).

Tiga brigade Ukraina yang bersiap untuk serangan itu kekurangan masing-masing setidaknya selusin tank pada 28 Februari.



Washington dilaporkan telah mempercepat pengiriman 31 tank tempur utama M1 Abrams yang dijanjikan ke Ukraina, tetapi mereka seharusnya tidak akan siap sebelum akhir tahun ini. Selusin atau lebih tank Challenger 2 Inggris telah tiba, sementara sebagian besar tank Leopard buatan Jerman masih dalam proses perbaikan.

Pasokan peluru artileri 155 milimeter di Kiev turun menjadi 9.800 pada 1 Maret, tetapi AS mengirimkan 30.000 lagi selama 12 hari berikutnya. Pada titik ini, Times mencatat, selera Ukraina akan amunisi artileri pada dasarnya tidak terbatas sementara industri Uni Eropa (UE) dan AS akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengejar permintaan.

Menurut outlet tersebut, AS hanya menawarkan untuk memasok Ukraina dengan Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB), yang memiliki jangkauan sekitar 140 km, mencatat bahwa "mereka harus dibangun terlebih dahulu, dan produksi bahkan batch kecil bisa memakan waktu berbulan-bulan."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More