Pesta Ultah ABG Berubah Jadi Tragedi Berdarah: 32 Orang Ditembaki, 4 Tewas
Senin, 17 April 2023 - 08:48 WIB
ALABAMA - Sebuah pesta ulang tahun (ultah) remaja 16 tahun di Alabama, Amerika Serikat (AS), berubah menjadi tragedi penembakan berdarah . Tersangka bersenjata tiba dan menembaki32 orang, di mana empat di antaranya tewas.
Penembakan di pesta ultah ABG (anak baru gede) ini terjadi Sabtu malam waktu setempat. Ini tercatat sebagai kekerasan senjata terbaru di Amerika.
Laporan media lokal mengatakan penembakan itu terjadi di pesta "Sweet 16" di sebuah studio tari di Dadeville, sebuah kota kecil di timur laut ibu kota negara bagian Montgomery.
"Ada empat nyawa yang hilang secara tragis dalam insiden ini, dan ada banyak korban luka," kata Sersan Jeremy Burkett, juru bicara Badan Penegakan Hukum Alabama (ALEA), kepada wartawan hari Minggu, seperti dilansir AFP, Senin (17/4/2023). Laporan terbaru dari media lokal menyebutkan empat orang tewas dan 28 lainnya terluka akibat penembakan.
Warga setempat, Annette Allen, memberi tahu Montgomery Advertiser bahwa cucunya Phil Dowdell termasuk di antara mereka yang meninggal. Menurutnya, cucunya sedang merayakan ulang tahun ke-16 saudara perempuannya; Alexis, ketika tembakan mengacaukan pesta.
"Dia adalah anak yang sangat, sangat rendah hati. Tidak pernah main-main dengan siapa pun. Selalu ada senyum di wajahnya," kata Allen tentang cucunya, seorang siswa SMA yang akan lulus dalam beberapa minggu ke depan.
Dia mengatakan ibu Dowdell juga ditembak dan terluka.
"Semua orang berduka," kata Allen tentang komunitas kecil berpenduduk sekitar 3.000 orang itu.
Lebih dari 12 jam setelah tragedi penembakan, baik Burkett maupun petugas penegak hukum lainnya tidak memberikan perincian tentang siapa yang tersangka penembakan dan mengapa, apakah tersangka telah ditahan atau diidentifikasi, atau khususnya berapa banyak orang yang terluka dan berapa usia mereka.
"Kami tidak dapat membagikan apa pun lebih jauh saat ini," kata sersan itu. "Ini terkait dengan pesta ulang tahun."
Media lokal dan saksi mata mengatakan beberapa orang terluka, banyak dari mereka remaja, dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Polisi Dadeville Jonathan Floyd menyebut kota itu sebagai komunitas yang erat yang penuh dengan orang-orang hebat.
ALEA mengatakan Biro Investigasi Negara telah meluncurkan penyelidikan bersama dengan polisi Dadeville dan agen federal termasuk FBI.
Stasiun televisi WRBL di dekat Columbus, Georgia, melaporkan aktivitas polisi yang padat sepanjang malam dan tayangan televisi dari lokasi kejadian di sekitar sebuah gedung di Dadeville meunjukkan seprai putih terlihat menutupi sebagian lantai.
Para pemimpin setempat melalaui Twitter berdoa dan mengutuk kekerasan, tetapi mereka tidak memberikan rincian tentang apa yang terjadi.
"Pagi ini, saya berduka dengan orang-orang Dadeville dan sesama warga Alabama," tulis gubernur negara bagian setempat, Kay Ivey. "Kejahatan kekerasan tidak memiliki tempat di negara bagian kami, dan kami terus diperbarui oleh penegak hukum saat detail muncul."
Senator AS Tommy Tuberville dari Alabama, menyebut penembakan itu "memilukan".
Amerika Serikat, negara berpenduduk sekitar 330 juta orang, dibanjiri sekitar 400 juta senjata, dan penembakan massal yang mematikan adalah kejadian biasa.
Penembakan di pesta ultah ABG (anak baru gede) ini terjadi Sabtu malam waktu setempat. Ini tercatat sebagai kekerasan senjata terbaru di Amerika.
Laporan media lokal mengatakan penembakan itu terjadi di pesta "Sweet 16" di sebuah studio tari di Dadeville, sebuah kota kecil di timur laut ibu kota negara bagian Montgomery.
"Ada empat nyawa yang hilang secara tragis dalam insiden ini, dan ada banyak korban luka," kata Sersan Jeremy Burkett, juru bicara Badan Penegakan Hukum Alabama (ALEA), kepada wartawan hari Minggu, seperti dilansir AFP, Senin (17/4/2023). Laporan terbaru dari media lokal menyebutkan empat orang tewas dan 28 lainnya terluka akibat penembakan.
Warga setempat, Annette Allen, memberi tahu Montgomery Advertiser bahwa cucunya Phil Dowdell termasuk di antara mereka yang meninggal. Menurutnya, cucunya sedang merayakan ulang tahun ke-16 saudara perempuannya; Alexis, ketika tembakan mengacaukan pesta.
"Dia adalah anak yang sangat, sangat rendah hati. Tidak pernah main-main dengan siapa pun. Selalu ada senyum di wajahnya," kata Allen tentang cucunya, seorang siswa SMA yang akan lulus dalam beberapa minggu ke depan.
Dia mengatakan ibu Dowdell juga ditembak dan terluka.
"Semua orang berduka," kata Allen tentang komunitas kecil berpenduduk sekitar 3.000 orang itu.
Lebih dari 12 jam setelah tragedi penembakan, baik Burkett maupun petugas penegak hukum lainnya tidak memberikan perincian tentang siapa yang tersangka penembakan dan mengapa, apakah tersangka telah ditahan atau diidentifikasi, atau khususnya berapa banyak orang yang terluka dan berapa usia mereka.
"Kami tidak dapat membagikan apa pun lebih jauh saat ini," kata sersan itu. "Ini terkait dengan pesta ulang tahun."
Media lokal dan saksi mata mengatakan beberapa orang terluka, banyak dari mereka remaja, dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Polisi Dadeville Jonathan Floyd menyebut kota itu sebagai komunitas yang erat yang penuh dengan orang-orang hebat.
ALEA mengatakan Biro Investigasi Negara telah meluncurkan penyelidikan bersama dengan polisi Dadeville dan agen federal termasuk FBI.
Stasiun televisi WRBL di dekat Columbus, Georgia, melaporkan aktivitas polisi yang padat sepanjang malam dan tayangan televisi dari lokasi kejadian di sekitar sebuah gedung di Dadeville meunjukkan seprai putih terlihat menutupi sebagian lantai.
Para pemimpin setempat melalaui Twitter berdoa dan mengutuk kekerasan, tetapi mereka tidak memberikan rincian tentang apa yang terjadi.
"Pagi ini, saya berduka dengan orang-orang Dadeville dan sesama warga Alabama," tulis gubernur negara bagian setempat, Kay Ivey. "Kejahatan kekerasan tidak memiliki tempat di negara bagian kami, dan kami terus diperbarui oleh penegak hukum saat detail muncul."
Senator AS Tommy Tuberville dari Alabama, menyebut penembakan itu "memilukan".
Amerika Serikat, negara berpenduduk sekitar 330 juta orang, dibanjiri sekitar 400 juta senjata, dan penembakan massal yang mematikan adalah kejadian biasa.
(mas)
tulis komentar anda