PBB Instruksikan Staf di Afghanistan Tidak ke Kantor
Selasa, 11 April 2023 - 21:36 WIB
NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menginstruksikan semua personelnya di Afghanistan untuk menjauh dari kantornya di negara itu. Instruksi itu dikeluarkan setelah Taliban melarang wanita Afghanistan bekerja dengan organisasi tersebut.
"Personil nasional PBB - wanita dan pria - telah diinstruksikan untuk tidak melapor ke kantor PBB, dengan pengecualian terbatas dan terkalibrasi yang dibuat untuk tugas-tugas penting," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Selasa (11/4/2023).
Itu terjadi setelah pria Afghanistan yang bekerja untuk PBB di Kabul minggu lalu tinggal di rumah sebagai bentuk solidaritas dengan rekan wanita mereka.
PBB mengatakan langkah Taliban merupakan perpanjangan dari larangan sebelumnya, yang diberlakukan Desember lalu, yang melarang perempuan Afghanistan bekerja untuk organisasi non-pemerintah nasional dan internasional.
PBB mengatakan larangan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan diskriminatif yang diterapkan oleh otoritas de facto Taliban dengan tujuan sangat membatasi partisipasi perempuan dan anak perempuan di sebagian besar wilayah publik dan kehidupan sehari-hari di Afghanistan.
"PBB akan terus menilai ruang lingkup, parameter dan konsekuensi dari larangan, dan menghentikan aktivitas jika terhambat," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa masalah tersebut akan terus ditinjau.
Beberapa staf perempuan PBB di negara itu telah mengalami pembatasan pergerakan sejak Taliban merebut kekuasaan pada 2021, termasuk pelecehan dan penahanan.
Wakil Perwakilan Khusus PBB, Koordinator Residen dan Kemanusiaan untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, pada minggu lalu menyebut keputusan Taliban sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang tak tertandingi.
"Personil nasional PBB - wanita dan pria - telah diinstruksikan untuk tidak melapor ke kantor PBB, dengan pengecualian terbatas dan terkalibrasi yang dibuat untuk tugas-tugas penting," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Selasa (11/4/2023).
Itu terjadi setelah pria Afghanistan yang bekerja untuk PBB di Kabul minggu lalu tinggal di rumah sebagai bentuk solidaritas dengan rekan wanita mereka.
PBB mengatakan langkah Taliban merupakan perpanjangan dari larangan sebelumnya, yang diberlakukan Desember lalu, yang melarang perempuan Afghanistan bekerja untuk organisasi non-pemerintah nasional dan internasional.
PBB mengatakan larangan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan diskriminatif yang diterapkan oleh otoritas de facto Taliban dengan tujuan sangat membatasi partisipasi perempuan dan anak perempuan di sebagian besar wilayah publik dan kehidupan sehari-hari di Afghanistan.
"PBB akan terus menilai ruang lingkup, parameter dan konsekuensi dari larangan, dan menghentikan aktivitas jika terhambat," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa masalah tersebut akan terus ditinjau.
Beberapa staf perempuan PBB di negara itu telah mengalami pembatasan pergerakan sejak Taliban merebut kekuasaan pada 2021, termasuk pelecehan dan penahanan.
Wakil Perwakilan Khusus PBB, Koordinator Residen dan Kemanusiaan untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, pada minggu lalu menyebut keputusan Taliban sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang tak tertandingi.
tulis komentar anda