Pilot Amerika Serikat Diperintahkan Jaga Jarak dari Crimea
Senin, 10 April 2023 - 17:44 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dilaporkan menginstruksikan militernya menerbangkan pesawat pengintai lebih jauh dari Crimea, daripada yang diizinkan hukum internasional.
Washington Post melaporkan hal itu pada Minggu (9/4/2023), mengutip dokumen Pentagon yang bocor.
Laporan itu muncul setelah kumpulan file rahasia AS tentang konflik Ukraina dibocorkan secara online pekan lalu.
Menurut surat kabar itu, satu dokumen memetakan area di mana pesawat mata-mata AS dapat terbang.
Dokumen itu dilaporkan menandai batas sekitar 19,3 km di lepas pantai Crimea, sejauh perairan teritorial Rusia, dan garis kedua sekitar 80,4 km dari pantai yang ditandai sebagai “Kebuntuan Langsung SECDEF”.
“Peta tersebut menunjukkan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mungkin telah memerintahkan pilot AS untuk menjaga pesawat lebih jauh dari semenanjung,” tulis Washington Post.
Pada 14 Maret, Komando Eropa AS (EUCOM) mengatakan jet tempur Rusia memaksanya menjatuhkan drone pengintai MQ-9 Reaper miliknya yang terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam.
EUCOM mengklaim Su-27 Rusia membuang bahan bakar ke UAV dan salah satunya mengenai baling-balingnya.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan pesawat tak berawak itu telah memasuki area terlarang yang digariskan oleh Moskow untuk operasi militernya di Ukraina.
Kemhan Rusia menyatakan MQ-9 jatuh dengan sendirinya setelah "terbang tanpa kendali". Moskow juga membantah adanya kontak fisik antara drone dan pesawat yang dikirim untuk mencegatnya.
Pekan lalu, Pentagon dan Departemen Kehakiman meluncurkan penyelidikan terpisah terhadap kebocoran file-file rahasia.
Satu dokumen yang beredar di media sosial tampaknya merupakan pengiriman laporan harian dari medan perang dan menunjukkan disposisi pasukan Ukraina, serta jadwal pelatihan mereka.
Dokumen lain yang dilihat Post mengklaim jet Rusia hampir menembak jatuh pesawat pengintai Inggris di Laut Hitam pada September 2022.
Washington Post melaporkan hal itu pada Minggu (9/4/2023), mengutip dokumen Pentagon yang bocor.
Laporan itu muncul setelah kumpulan file rahasia AS tentang konflik Ukraina dibocorkan secara online pekan lalu.
Menurut surat kabar itu, satu dokumen memetakan area di mana pesawat mata-mata AS dapat terbang.
Dokumen itu dilaporkan menandai batas sekitar 19,3 km di lepas pantai Crimea, sejauh perairan teritorial Rusia, dan garis kedua sekitar 80,4 km dari pantai yang ditandai sebagai “Kebuntuan Langsung SECDEF”.
“Peta tersebut menunjukkan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mungkin telah memerintahkan pilot AS untuk menjaga pesawat lebih jauh dari semenanjung,” tulis Washington Post.
Pada 14 Maret, Komando Eropa AS (EUCOM) mengatakan jet tempur Rusia memaksanya menjatuhkan drone pengintai MQ-9 Reaper miliknya yang terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam.
EUCOM mengklaim Su-27 Rusia membuang bahan bakar ke UAV dan salah satunya mengenai baling-balingnya.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan pesawat tak berawak itu telah memasuki area terlarang yang digariskan oleh Moskow untuk operasi militernya di Ukraina.
Kemhan Rusia menyatakan MQ-9 jatuh dengan sendirinya setelah "terbang tanpa kendali". Moskow juga membantah adanya kontak fisik antara drone dan pesawat yang dikirim untuk mencegatnya.
Pekan lalu, Pentagon dan Departemen Kehakiman meluncurkan penyelidikan terpisah terhadap kebocoran file-file rahasia.
Satu dokumen yang beredar di media sosial tampaknya merupakan pengiriman laporan harian dari medan perang dan menunjukkan disposisi pasukan Ukraina, serta jadwal pelatihan mereka.
Dokumen lain yang dilihat Post mengklaim jet Rusia hampir menembak jatuh pesawat pengintai Inggris di Laut Hitam pada September 2022.
(sya)
tulis komentar anda