Chad Usir Dubes Jerman karena Bersikap Tak Sopan
Minggu, 09 April 2023 - 04:44 WIB
NDJAMENA - Pemerintah Chad mengusir duta besar (Dubes) Jerman Gordon Kricke dengan memerintahkannya untuk meninggalkan negara Afrika Tengah itu dalam waktu 48 jam. Perintah itu dikeluarkan sejak Jumat malam.
“Keputusan pemerintah ini dimotivasi oleh sikap tidak sopan dan tidak menghormati kebiasaan diplomatik,” kata Kementerian Komunikasi Chad di Twitter.
Mengulangi perintah resmi, juru bicara pemerintah Aziz Mahamat Saleh mendesak Dubes Kricke untuk meninggalkan wilayah Chad dalam waktu 48 jam.
Dua sumber pemerintah Chad mengatakan kepada kantor berita Reuters, Sabtu (8/4/2023), bahwa Dubes Kricke mengkritik penundaan dalam mengadakan pemilu setelah kudeta, dan keputusan tahun lalu yang akan memungkinkan pemimpin militer sementara Mahamat Idriss Deby mencalonkan diri dalam pemilu pada tahun 2024.
Kementerian Luar Negeri Jerman tidak mengomentari pengusiran Kricke, tetapi sumber yang mengetahui pemikiran kementerian mengatakan kepada Reuters bahwa langkah itu sama sekali tidak dapat dipahami dan kementerian masih berhubungan dengan otoritas Chad.
Kricke menjabat sejak Juli 2021. Dia sebelumnya menjabat sebagai diplomat di Niger, Angola, dan Filipina. Dia juga menjadi perwakilan khusus Jerman di Sahel yang tidak stabil.
Sumber pemerintah Chad mengatakan kepada AFP, tanpa menyebut nama, bahwa Kricke dipandang terlalu banyak mencampuri pemerintahan negara, dan membuat pernyataan yang memecah belah.
Dia, lanjut sumber itu, telah diperingatkan pada beberapa kesempatan.
“Keputusan pemerintah ini dimotivasi oleh sikap tidak sopan dan tidak menghormati kebiasaan diplomatik,” kata Kementerian Komunikasi Chad di Twitter.
Mengulangi perintah resmi, juru bicara pemerintah Aziz Mahamat Saleh mendesak Dubes Kricke untuk meninggalkan wilayah Chad dalam waktu 48 jam.
Dua sumber pemerintah Chad mengatakan kepada kantor berita Reuters, Sabtu (8/4/2023), bahwa Dubes Kricke mengkritik penundaan dalam mengadakan pemilu setelah kudeta, dan keputusan tahun lalu yang akan memungkinkan pemimpin militer sementara Mahamat Idriss Deby mencalonkan diri dalam pemilu pada tahun 2024.
Kementerian Luar Negeri Jerman tidak mengomentari pengusiran Kricke, tetapi sumber yang mengetahui pemikiran kementerian mengatakan kepada Reuters bahwa langkah itu sama sekali tidak dapat dipahami dan kementerian masih berhubungan dengan otoritas Chad.
Kricke menjabat sejak Juli 2021. Dia sebelumnya menjabat sebagai diplomat di Niger, Angola, dan Filipina. Dia juga menjadi perwakilan khusus Jerman di Sahel yang tidak stabil.
Sumber pemerintah Chad mengatakan kepada AFP, tanpa menyebut nama, bahwa Kricke dipandang terlalu banyak mencampuri pemerintahan negara, dan membuat pernyataan yang memecah belah.
Dia, lanjut sumber itu, telah diperingatkan pada beberapa kesempatan.
tulis komentar anda