Hamas: Jemaah Masjid Al-Aqsa Bayar Harga Normalisasi Negara-negara Arab dengan Israel
Jum'at, 07 April 2023 - 20:09 WIB
JALUR GAZA - Pemimpin senior Hamas Hisham Qassem menyatakan jemaah Palestina di dalam Masjid Al-Aqsa membayar harga atas langkah negara-negara Arab menormalisasi hubungan dengan Israel.
Dalam pernyataan resmi pada Kamis (6/4/2023), Qassem menambahkan, “Serangan Israel tidak akan diakhiri dengan beberapa ekspresi kecaman."
Dia menggambarkan situasi tersebut sebagai "perang agama."
“Israel menargetkan setiap situs Islam dan Kristen di Yerusalem untuk menyelesaikan proyek pemukiman ilegal Zionis,” tegas dia memperingatkan.
Pemimpin Islam itu meminta masyarakat internasional untuk "segera memutuskan hubungan dengan Israel."
Dia menyeru masyarakat internasional "merobek semua perjanjian memalukan yang memungkinkan musuh (Israel) membelenggu rakyat kami."
"Sudah waktunya untuk sikap bersatu Arab-Islam," papar dia.
Pada Rabu, tentara Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa, menembakkan granat kejut ke warga Palestina, melukai puluhan orang, dan menangkap lebih dari 400 jemaah.
Bulan Sabit Merah mengatakan polisi pendudukan mencegah staf medis memasuki Masjid Al-Aqsa untuk merawat jemaah yang terluka.
Dalam pernyataan resmi pada Kamis (6/4/2023), Qassem menambahkan, “Serangan Israel tidak akan diakhiri dengan beberapa ekspresi kecaman."
Dia menggambarkan situasi tersebut sebagai "perang agama."
“Israel menargetkan setiap situs Islam dan Kristen di Yerusalem untuk menyelesaikan proyek pemukiman ilegal Zionis,” tegas dia memperingatkan.
Pemimpin Islam itu meminta masyarakat internasional untuk "segera memutuskan hubungan dengan Israel."
Dia menyeru masyarakat internasional "merobek semua perjanjian memalukan yang memungkinkan musuh (Israel) membelenggu rakyat kami."
"Sudah waktunya untuk sikap bersatu Arab-Islam," papar dia.
Pada Rabu, tentara Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa, menembakkan granat kejut ke warga Palestina, melukai puluhan orang, dan menangkap lebih dari 400 jemaah.
Bulan Sabit Merah mengatakan polisi pendudukan mencegah staf medis memasuki Masjid Al-Aqsa untuk merawat jemaah yang terluka.
(sya)
tulis komentar anda