Zelensky Undang Presiden China Kunjungi Ukraina
Rabu, 29 Maret 2023 - 21:15 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyampaikan undangan kepada Presiden China Xi Jinping untuk berkunjung ke Ukraina . "Kami siap melihatnya di sini," kata Zelensky dalam wawancara dengan AP, Rabu (29/3/2023).
Xi belum berbicara dengan Zelensky sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina Februari lalu, tetapi China menerbitkan rencana 12 poin untuk "resolusi politik krisis Ukraina" bulan lalu.
Xi membahas konflik tersebut dengan "sahabatnya", Presiden Rusia Vladimir Putin, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow minggu lalu, meskipun pembicaraan tersebut tidak menunjukkan kemajuan tentang bagaimana mengakhiri perang.
Proposal China mencakup seruan untuk de-eskalasi dan gencatan senjata di Ukraina. Tetapi Amerika Serikat telah menolak proposal tersebut, mengingat bahwa China telah menolak untuk mengutuk Rusia atas invasinya.
Amerika Serikat mengatakan bahwa gencatan senjata sekarang akan mengunci keuntungan teritorial Rusia dan memberi tentara Putin lebih banyak waktu untuk berkumpul kembali.
Ukraina menyambut baik keterlibatan diplomatik China, tetapi Zelensky mengatakan bahwa dia hanya akan mempertimbangkan penyelesaian damai setelah pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina.
Zelensky sendiri memandang sebelah mata hubungan Rusia-Ukraina. βDia tidak memiliki sekutu,β kata Zelenskky mengomentari hubungan Putin dengan Xi. Zelensky juga menambahkan, bahkan China β kekuatan ekonomi yang telah lama mendukung Moskow β tidak lagi bersedia mendukung Rusia.
Menurutnya, Xi Jinping baru-baru ini mengunjungi Putin di Rusia, tetapi pergi tanpa mengumumkan dukungan terbuka untuk kampanye Moskow melawan Ukraina.
Zelensky menyatakan, bahwa pengumuman Putin tak lama setelah kunjungan Xi bahwa dia akan memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, lebih dekat ke wilayah NATO, dimaksudkan untuk membelokkan fakta bahwa kunjungan pemimpin China itu tidak berjalan dengan baik.
Xi belum berbicara dengan Zelensky sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina Februari lalu, tetapi China menerbitkan rencana 12 poin untuk "resolusi politik krisis Ukraina" bulan lalu.
Xi membahas konflik tersebut dengan "sahabatnya", Presiden Rusia Vladimir Putin, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow minggu lalu, meskipun pembicaraan tersebut tidak menunjukkan kemajuan tentang bagaimana mengakhiri perang.
Proposal China mencakup seruan untuk de-eskalasi dan gencatan senjata di Ukraina. Tetapi Amerika Serikat telah menolak proposal tersebut, mengingat bahwa China telah menolak untuk mengutuk Rusia atas invasinya.
Amerika Serikat mengatakan bahwa gencatan senjata sekarang akan mengunci keuntungan teritorial Rusia dan memberi tentara Putin lebih banyak waktu untuk berkumpul kembali.
Ukraina menyambut baik keterlibatan diplomatik China, tetapi Zelensky mengatakan bahwa dia hanya akan mempertimbangkan penyelesaian damai setelah pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina.
Zelensky sendiri memandang sebelah mata hubungan Rusia-Ukraina. βDia tidak memiliki sekutu,β kata Zelenskky mengomentari hubungan Putin dengan Xi. Zelensky juga menambahkan, bahkan China β kekuatan ekonomi yang telah lama mendukung Moskow β tidak lagi bersedia mendukung Rusia.
Menurutnya, Xi Jinping baru-baru ini mengunjungi Putin di Rusia, tetapi pergi tanpa mengumumkan dukungan terbuka untuk kampanye Moskow melawan Ukraina.
Zelensky menyatakan, bahwa pengumuman Putin tak lama setelah kunjungan Xi bahwa dia akan memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, lebih dekat ke wilayah NATO, dimaksudkan untuk membelokkan fakta bahwa kunjungan pemimpin China itu tidak berjalan dengan baik.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda