Menlu Rusia: Tak Ada yang Aman dari Serangan Gaya Mafia AS

Sabtu, 25 Maret 2023 - 08:29 WIB
Lavrov, yang diangkat ke posisinya saat ini oleh Presiden Vladimir Putin pada tahun 2004, ditertawakan bulan ini di New Delhi oleh beberapa diplomat negara G20 ketika dia mengeklaim dalam diskusi panel bahwa Rusia sedang berusaha untuk menghentikan perang yang dilancarkan terhadap mereka.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pada saat itu; "Saya pikir jelas dari reaksi di ruangan itu bahwa dunia tidak memiliki ilusi tentang bagaimana ini dimulai, tentang siapa yang bertanggung jawab dan bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk menyimpulkannya."



Dalam tulisan opininya, Lavrov menyalahkan negara-negara Barat atas apa yang terjadi di Ukraina.

"Jelas bahwa situasi di dalam dan sekitar Ukraina hanyalah sebuah elemen dari tabrakan skala besar yang diciptakan oleh sekelompok kecil negara Barat yang ingin mempertahankan dominasi global mereka dan membalikkan proses objektif kebangkitan arsitektur multipolar," tulis Lavrov.

"Bertindak dalam tradisi kolonial terburuk, Amerika dan kaki tangan mereka mencoba untuk membagi dunia menjadi 'demokrasi' dan 'rezim otoriter' atau, dalam bahasa Inggris biasa, menjadi beberapa orang terpilih yang luar biasa, dan semua orang yang harus melayani kepentingan dari 'miliaran emas'," paparnya.

Pakar Rusia Dmitry Gorenburg dari Center for Naval Analyses mengatakan kepada Newsweek, Sabtu (25/3/2023) bahwa dia tidak terlalu mempercayai pernyataan seperti itu oleh Lavrov, yang mengakui bahwa dia telah membahas hubungan internasional dalam beberapa kesempatan.

“Tidak diragukan lagi ada tekanan dari AS pada berbagai negara untuk mematuhi sanksi, dan tentu saja pejabat Rusia telah berbicara selama lebih dari satu dekade tentang AS yang memiliki strategi perubahan rezim,” kata Gorenburg.

“Ini bukan gertakan [tetapi] lebih merupakan ekspresi dari ancaman yang mereka anggap datang dari AS terhadap rezim mereka sendiri, serta orang lain yang tidak berada di 'belas kasih' AS," ujarnya.
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More