Kiev Berharap China Tekan Rusia untuk Akhiri Perang di Ukraina
Selasa, 21 Maret 2023 - 01:30 WIB
KIEV - Kiev berharap China menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, Senin (20/3/2023).
"Ukraina mengikuti kunjungan Presiden China ke Rusia dengan cermat," kata Nikolenko dalam sebuah pernyataan kepada Reuters tak lama setelah pemimpin China Xi Jinping tiba di Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami berharap Beijing menggunakan pengaruhnya di Moskow untuk mengakhiri perang agresif melawan Ukraina," lanjut Nikolenko.
Xi diperkirakan akan menekan peran Beijing sebagai pembawa damai potensial dalam konflik tersebut, setelah merilis rencana 12 poin. Kiev mengatakan, setiap langkah perdamaian harus melibatkan penarikan penuh pasukan Rusia dan menghormati integritas teritorial Ukraina.
"Kami siap untuk terlibat dalam dialog yang lebih dekat dengan China untuk memulihkan perdamaian di Ukraina sesuai dengan prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Piagam PBB, dan resolusi terbaru UNGA (Majelis Umum PBB) mengenai masalah ini," kata Nikolenko.
Sebelumnya, Inggris mengatakan pada hari Senin, bahwa Presiden Xi Jinping harus mendukung pernyataan dukungan China untuk menghormati integritas teritorial dan menuntut agar Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina.
"Kami berharap Presiden Xi menggunakan kesempatan ini untuk menekan Presiden (Vladimir) Putin untuk berhenti mengebom kota-kota, rumah sakit, sekolah Ukraina, untuk menghentikan beberapa kekejaman yang kita lihat setiap hari," kata juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak saat Xi dan Putin bersiap untuk bertemu di Moskow.
"Ukraina mengikuti kunjungan Presiden China ke Rusia dengan cermat," kata Nikolenko dalam sebuah pernyataan kepada Reuters tak lama setelah pemimpin China Xi Jinping tiba di Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami berharap Beijing menggunakan pengaruhnya di Moskow untuk mengakhiri perang agresif melawan Ukraina," lanjut Nikolenko.
Xi diperkirakan akan menekan peran Beijing sebagai pembawa damai potensial dalam konflik tersebut, setelah merilis rencana 12 poin. Kiev mengatakan, setiap langkah perdamaian harus melibatkan penarikan penuh pasukan Rusia dan menghormati integritas teritorial Ukraina.
"Kami siap untuk terlibat dalam dialog yang lebih dekat dengan China untuk memulihkan perdamaian di Ukraina sesuai dengan prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Piagam PBB, dan resolusi terbaru UNGA (Majelis Umum PBB) mengenai masalah ini," kata Nikolenko.
Sebelumnya, Inggris mengatakan pada hari Senin, bahwa Presiden Xi Jinping harus mendukung pernyataan dukungan China untuk menghormati integritas teritorial dan menuntut agar Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina.
"Kami berharap Presiden Xi menggunakan kesempatan ini untuk menekan Presiden (Vladimir) Putin untuk berhenti mengebom kota-kota, rumah sakit, sekolah Ukraina, untuk menghentikan beberapa kekejaman yang kita lihat setiap hari," kata juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak saat Xi dan Putin bersiap untuk bertemu di Moskow.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda