Amerika Serikat Menentang Keras Gencatan Senjata Ukraina dan Rusia
Senin, 20 Maret 2023 - 15:05 WIB
WASHINGTON - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby menegaskan Washington dengan tegas menentang gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Kirby menyebut setiap inisiatif perdamaian "tidak dapat diterima" dalam situasi saat ini. Pejabat senior Gedung Putih membuat pernyataan itu pada Minggu (19/3/2023) dalam wawancara dengan Fox News.
Kirby menyinggung tentang kunjungan Presiden China Xi Jinping yang akan datang ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dia menyatakan jika ada inisiatif perdamaian yang keluar dari pertemuan Xi dan Putin, Washington akan menolaknya.
“Apa yang telah kami katakan sebelumnya, dan kami akan mengatakannya lagi hari ini, bahwa jika keluar dari pertemuan ini, ada semacam seruan untuk gencatan senjata, yah, itu tidak dapat diterima karena semua yang akan dilakukan… adalah meratifikasi Penaklukan Rusia hingga saat ini,” tegas Kirby.
Menurut dia, Moskow dan Beijing telah “meningkatkan kerja sama dan hubungan mereka” akhir-akhir ini.
Dia menegaskan kedua negara telah bergabung untuk merusak dan “menulis ulang” apa yang disebut “aturan permainan secara global.”
“Rusia dan China adalah dua negara yang menentang tatanan berbasis aturan internasional yang telah dibangun oleh Amerika Serikat dan begitu banyak sekutu dan mitra kami, sejak akhir Perang Dunia II,” papar dia.
Baru-baru ini, China melayangkan peta jalan 12 poin untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina, yang telah berkecamuk selama lebih dari setahun.
China telah mengambil sikap netral terhadap permusuhan, berulang kali mendesak kedua belah pihak menahan diri dan tetap berpegang pada diplomasi untuk menemukan resolusi.
Sementara peta jalan China disambut baik di Moskow, tawaran itu mendapat sambutan dingin di Barat.
Beberapa pejabat tinggi menepis upaya Beijing bertindak sebagai mediator, menuduhnya berpihak pada Moskow.
Presiden AS Joe Biden, misalnya, secara terbuka mempertanyakan motif Beijing dan menyuarakan kecurigaan atas reaksi Moskow terhadapnya.
“Putin bertepuk tangan, jadi bagaimana bisa bagus?” ujar presiden AS tak lama setelah rencana China itu diumumkan.
Kirby menyebut setiap inisiatif perdamaian "tidak dapat diterima" dalam situasi saat ini. Pejabat senior Gedung Putih membuat pernyataan itu pada Minggu (19/3/2023) dalam wawancara dengan Fox News.
Kirby menyinggung tentang kunjungan Presiden China Xi Jinping yang akan datang ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dia menyatakan jika ada inisiatif perdamaian yang keluar dari pertemuan Xi dan Putin, Washington akan menolaknya.
“Apa yang telah kami katakan sebelumnya, dan kami akan mengatakannya lagi hari ini, bahwa jika keluar dari pertemuan ini, ada semacam seruan untuk gencatan senjata, yah, itu tidak dapat diterima karena semua yang akan dilakukan… adalah meratifikasi Penaklukan Rusia hingga saat ini,” tegas Kirby.
Menurut dia, Moskow dan Beijing telah “meningkatkan kerja sama dan hubungan mereka” akhir-akhir ini.
Dia menegaskan kedua negara telah bergabung untuk merusak dan “menulis ulang” apa yang disebut “aturan permainan secara global.”
“Rusia dan China adalah dua negara yang menentang tatanan berbasis aturan internasional yang telah dibangun oleh Amerika Serikat dan begitu banyak sekutu dan mitra kami, sejak akhir Perang Dunia II,” papar dia.
Baru-baru ini, China melayangkan peta jalan 12 poin untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina, yang telah berkecamuk selama lebih dari setahun.
China telah mengambil sikap netral terhadap permusuhan, berulang kali mendesak kedua belah pihak menahan diri dan tetap berpegang pada diplomasi untuk menemukan resolusi.
Sementara peta jalan China disambut baik di Moskow, tawaran itu mendapat sambutan dingin di Barat.
Beberapa pejabat tinggi menepis upaya Beijing bertindak sebagai mediator, menuduhnya berpihak pada Moskow.
Presiden AS Joe Biden, misalnya, secara terbuka mempertanyakan motif Beijing dan menyuarakan kecurigaan atas reaksi Moskow terhadapnya.
“Putin bertepuk tangan, jadi bagaimana bisa bagus?” ujar presiden AS tak lama setelah rencana China itu diumumkan.
(sya)
tulis komentar anda