Perusahaan Ini Beri Bonus Senilai Gaji 5 Tahun pada 3.100 Karyawannya
Senin, 20 Maret 2023 - 12:03 WIB
Menurut laporan tersebut, putaran bonus terakhir menguras keuangan perusahaan sekitar NTD1,92 miliar.
Para pengguna media sosial di Taiwan ramai menanggapi berita tersebut, dengan salah satunya merasa "sangat iri".
Tetapi masa-masa indah bagi perusahaan itu mungkin akan segera berakhir.
Analis Bloomberg Intelligence, Kenneth Loh dan Eric Zhu, memperingatkan pada bulan Maret ini bahwa perusahaan mencari harga yang lebih murah untuk pengiriman.
“Kami melihat indikasi bahwa semakin banyak klien mencoba untuk menegosiasikan ulang kontrak jangka panjang mereka dengan Evergreen, yang dapat menurunkan tarif pengiriman kontrak jangka panjang yang merupakan kunci profitabilitas,” tulis mereka.
Itu pada gilirannya bisa menekan keuntungan di perusahaan.
Nama Evergreen terpampang di halaman depan media-media internasional pada tahun 2021 ketika kapal kontainer Ever Given yang mereka operasikan memblokir Terusan Suez selama enam hari.
Insiden itu menghambat ratusan kapal yang ingin melewati jalan pintas kritis melalui Mesir—yang berarti kapal-kapal tersebut harus berputar selama berhari-hari atau melakukan perjalanan jauh mengelilingi Afrika.
Pihak Evergreen menolak menanggapi lebih lanjut permintaan komentar yang diajukan wartawan terkait kebijakan bagi-bagi bonus tersebut.
Profesor Cheng Chih-yu, pakar kebijakan tenaga kerja di Universitas Nasional Chengchi di Taipei, mengatakan bonus berpotensi sangat diperhitungkan dalam total kompensasi karyawan.
Para pengguna media sosial di Taiwan ramai menanggapi berita tersebut, dengan salah satunya merasa "sangat iri".
Tetapi masa-masa indah bagi perusahaan itu mungkin akan segera berakhir.
Analis Bloomberg Intelligence, Kenneth Loh dan Eric Zhu, memperingatkan pada bulan Maret ini bahwa perusahaan mencari harga yang lebih murah untuk pengiriman.
“Kami melihat indikasi bahwa semakin banyak klien mencoba untuk menegosiasikan ulang kontrak jangka panjang mereka dengan Evergreen, yang dapat menurunkan tarif pengiriman kontrak jangka panjang yang merupakan kunci profitabilitas,” tulis mereka.
Itu pada gilirannya bisa menekan keuntungan di perusahaan.
Nama Evergreen terpampang di halaman depan media-media internasional pada tahun 2021 ketika kapal kontainer Ever Given yang mereka operasikan memblokir Terusan Suez selama enam hari.
Insiden itu menghambat ratusan kapal yang ingin melewati jalan pintas kritis melalui Mesir—yang berarti kapal-kapal tersebut harus berputar selama berhari-hari atau melakukan perjalanan jauh mengelilingi Afrika.
Pihak Evergreen menolak menanggapi lebih lanjut permintaan komentar yang diajukan wartawan terkait kebijakan bagi-bagi bonus tersebut.
Profesor Cheng Chih-yu, pakar kebijakan tenaga kerja di Universitas Nasional Chengchi di Taipei, mengatakan bonus berpotensi sangat diperhitungkan dalam total kompensasi karyawan.
tulis komentar anda