Viral Video Al-Quran Dibakar Tentara Berseragam Ukraina, Umat Islam Dunia Murka
Minggu, 19 Maret 2023 - 05:01 WIB
KIEV - Video viral di media sosial yang menunjukkan Al-Quran dibakar seseorang yang mengenakan seragam tentara Ukraina membuat marah umat Islam di penjuru dunia.
Banyak tokoh pun mengecam pembakaran Al-Quran tersebut. Para tokoh menyebut tindakan itu sangat berbahaya dan dapat menyeret perang Ukraina menjadi perang agama.
Sheikh Abdullah Jabiri, sekretaris jenderal Gerakan Umat Lebanon mengecam penodaan itu. Menurut dia, itu adalah upaya mengubah perang Ukraina menjadi perang agama.
Dalam laporan yang dilansir International Quran News Agency, Sheikh Abdullah Jabiri menyamakan langkah itu dengan serangan Zionis Israel terhadap tempat suci agama.
Dia menegaskan, “Pemimpin Ukraina harus memberikan penjelasan dan meminta maaf kepada umat Islam.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan organisasi Muslim, Liga Arab dan organisasi hak asasi manusia harus mengambil sikap yang jelas terhadap kejahatan semacam itu.
Direktur kantor media dan dokumen Dewan Islam Tertinggi Aljazair Muhammad al-Baghdad juga mengecam pembakaran Al-quran itu.
Dia menggambarkannya sebagai pelanggaran berat terhadap nilai dan kriteria penghormatan terhadap kesucian dari berbagai agama dan budaya.
Dia mengatakan insiden semacam itu (dan sikap diam Barat terhadapnya) mengungkapkan pendekatan munafik orang Barat terhadap budaya yang berbeda.
Dia menambahkan, “Menghadapi kejahatan penodaan Al-quran, yang terjadi hanya beberapa hari setelah Sekjen PBB menyerukan untuk menghormati kesucian umat Islam, membutuhkan lebih dari sekadar mengutuknya.”
Cendekiawan Muslim Lebanon Sadiq al-Nablusi juga mengecam pembakaran Al-quran oleh pasukan sayap kanan Ukraina.
Berbicara kepada RT Arab, dia mengatakan insiden itu sejalan dengan tujuan ideologi radikal baru di Ukraina yang berupaya memprovokasi dan memperdalam bentrokan agama.
Dia mengatakan ada pesan dari elemen radikal Ukraina kepada tentara Muslim di tentara Rusia bahwa jika perang berlanjut, kaum radikal akan membalas dendam dengan cara apa pun yang mereka bisa.
Menanggapi berita pembakaran Al-Quran itu, para pejabat Ukraina kewalahan menyangkalnya. Mereka menyebut video itu adalah palsu dan propaganda Rusia.
Banyak tokoh pun mengecam pembakaran Al-Quran tersebut. Para tokoh menyebut tindakan itu sangat berbahaya dan dapat menyeret perang Ukraina menjadi perang agama.
Sheikh Abdullah Jabiri, sekretaris jenderal Gerakan Umat Lebanon mengecam penodaan itu. Menurut dia, itu adalah upaya mengubah perang Ukraina menjadi perang agama.
Dalam laporan yang dilansir International Quran News Agency, Sheikh Abdullah Jabiri menyamakan langkah itu dengan serangan Zionis Israel terhadap tempat suci agama.
Dia menegaskan, “Pemimpin Ukraina harus memberikan penjelasan dan meminta maaf kepada umat Islam.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan organisasi Muslim, Liga Arab dan organisasi hak asasi manusia harus mengambil sikap yang jelas terhadap kejahatan semacam itu.
Baca Juga
Direktur kantor media dan dokumen Dewan Islam Tertinggi Aljazair Muhammad al-Baghdad juga mengecam pembakaran Al-quran itu.
Dia menggambarkannya sebagai pelanggaran berat terhadap nilai dan kriteria penghormatan terhadap kesucian dari berbagai agama dan budaya.
Dia mengatakan insiden semacam itu (dan sikap diam Barat terhadapnya) mengungkapkan pendekatan munafik orang Barat terhadap budaya yang berbeda.
Dia menambahkan, “Menghadapi kejahatan penodaan Al-quran, yang terjadi hanya beberapa hari setelah Sekjen PBB menyerukan untuk menghormati kesucian umat Islam, membutuhkan lebih dari sekadar mengutuknya.”
Cendekiawan Muslim Lebanon Sadiq al-Nablusi juga mengecam pembakaran Al-quran oleh pasukan sayap kanan Ukraina.
Berbicara kepada RT Arab, dia mengatakan insiden itu sejalan dengan tujuan ideologi radikal baru di Ukraina yang berupaya memprovokasi dan memperdalam bentrokan agama.
Dia mengatakan ada pesan dari elemen radikal Ukraina kepada tentara Muslim di tentara Rusia bahwa jika perang berlanjut, kaum radikal akan membalas dendam dengan cara apa pun yang mereka bisa.
Menanggapi berita pembakaran Al-Quran itu, para pejabat Ukraina kewalahan menyangkalnya. Mereka menyebut video itu adalah palsu dan propaganda Rusia.
(sya)
tulis komentar anda