Rusia, Iran, dan China Berlatih Bersama Hancurkan Bajak Laut
Minggu, 19 Maret 2023 - 01:01 WIB
TEHERAN - Angkatan laut Rusia, Iran, dan China memamerkan kehebatan militer dan kemampuan mereka untuk bertindak bersama dalam latihan skala besar yang diadakan Kamis hingga Sabtu (18/3/2023).
Cuplikan dari latihan “Sabuk Keamanan Laut” menunjukkan kapal perang dari tiga negara melakukan manuver bersama, melibatkan simulasi target angkatan laut dan udara yang bermusuhan, dan melakukan serangan komando pada sepasang kapal kargo yang diambil alih oleh bajak laut simulasi.
Operasi terakhir diawasi kapal komando perusak Sahand Iran, dan melihat pasukan komando naik ke kapal yang dibajak dari perahu kecil dan dengan rappelling dari helikopter.
“Hari ini kami telah berhasil melakukan latihan taktis dan operasional bersama dalam latihan ini. Selain operasi gabungan, pelatihan taktis, dan kegiatan terencana lainnya, kami telah melakukan latihan menembak siang dan malam, pelatihan PHOTOEX dan komunikasi. Kami memiliki sinergi yang sempurna dalam melakukan latihan bersama dengan Rusia dan China,” ujar Laksamana Muda Mostafa Tajeddini, juru bicara latihan tersebut kepada media Iran.
“Melakukan latihan maritim ini dengan kekuatan dunia lainnya menunjukkan Republik Islam Iran memiliki kemampuan mensinergikan kekuatan yang selaras dan menggunakan kemampuan ini untuk memastikan keamanan maritim,” papar Mohammad Nozari, komandan pangkalan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran di Chabahar tentang latihan tersebut.
Latihan diakhiri pada Sabtu dengan parade yang menampilkan kapal Angkatan Laut Iran dan Angkatan Laut Garda Revolusi, kapal perang Rusia dan China di depan kapal perusak Jamaran Iran.
Unit Rusia yang terlibat termasuk kapal fregat Admiral Gorshkov dan kapal pendukung Kama, sementara China mengirimkan kapal perusak Nanning.
Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Shahram Irani mengatakan pada Sabtu bahwa Teheran mengharapkan lebih banyak negara bergabung dalam latihan tahun depan.
Iran memuji peserta latihan Rusia dan China untuk "koordinasi taktis yang hebat" yang mereka tunjukkan beroperasi dengan pasukan Iran.
Iran mengatakan selama latihan, "tidak ada satu pun" kapal perang asing yang tidak diundang terlihat di wilayah tersebut.
Iran telah secara dramatis meningkatkan kerja sama keamanannya dengan Rusia, China, dan anggota lain dari aliansi Organisasi Kerjasama Shanghai dalam beberapa tahun terakhir, sementara secara bersamaan menjaga independensinya dalam urusan luar negeri dan militer.
Tahun lalu, Republik Islam Iran menandatangani perjanjian kemitraan strategis baru dengan Moskow dan Beijing.
Teheran juga telah melebarkan kaki lautnya, meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatannya secara global melalui serangkaian desain kapal perang asimetris yang inovatif, termasuk dengan membuat kapal militer dari kapal kargo dan kapal tanker minyak yang dikonversi.
Cuplikan dari latihan “Sabuk Keamanan Laut” menunjukkan kapal perang dari tiga negara melakukan manuver bersama, melibatkan simulasi target angkatan laut dan udara yang bermusuhan, dan melakukan serangan komando pada sepasang kapal kargo yang diambil alih oleh bajak laut simulasi.
Operasi terakhir diawasi kapal komando perusak Sahand Iran, dan melihat pasukan komando naik ke kapal yang dibajak dari perahu kecil dan dengan rappelling dari helikopter.
“Hari ini kami telah berhasil melakukan latihan taktis dan operasional bersama dalam latihan ini. Selain operasi gabungan, pelatihan taktis, dan kegiatan terencana lainnya, kami telah melakukan latihan menembak siang dan malam, pelatihan PHOTOEX dan komunikasi. Kami memiliki sinergi yang sempurna dalam melakukan latihan bersama dengan Rusia dan China,” ujar Laksamana Muda Mostafa Tajeddini, juru bicara latihan tersebut kepada media Iran.
“Melakukan latihan maritim ini dengan kekuatan dunia lainnya menunjukkan Republik Islam Iran memiliki kemampuan mensinergikan kekuatan yang selaras dan menggunakan kemampuan ini untuk memastikan keamanan maritim,” papar Mohammad Nozari, komandan pangkalan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran di Chabahar tentang latihan tersebut.
Latihan diakhiri pada Sabtu dengan parade yang menampilkan kapal Angkatan Laut Iran dan Angkatan Laut Garda Revolusi, kapal perang Rusia dan China di depan kapal perusak Jamaran Iran.
Unit Rusia yang terlibat termasuk kapal fregat Admiral Gorshkov dan kapal pendukung Kama, sementara China mengirimkan kapal perusak Nanning.
Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Shahram Irani mengatakan pada Sabtu bahwa Teheran mengharapkan lebih banyak negara bergabung dalam latihan tahun depan.
Iran memuji peserta latihan Rusia dan China untuk "koordinasi taktis yang hebat" yang mereka tunjukkan beroperasi dengan pasukan Iran.
Iran mengatakan selama latihan, "tidak ada satu pun" kapal perang asing yang tidak diundang terlihat di wilayah tersebut.
Iran telah secara dramatis meningkatkan kerja sama keamanannya dengan Rusia, China, dan anggota lain dari aliansi Organisasi Kerjasama Shanghai dalam beberapa tahun terakhir, sementara secara bersamaan menjaga independensinya dalam urusan luar negeri dan militer.
Tahun lalu, Republik Islam Iran menandatangani perjanjian kemitraan strategis baru dengan Moskow dan Beijing.
Teheran juga telah melebarkan kaki lautnya, meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatannya secara global melalui serangkaian desain kapal perang asimetris yang inovatif, termasuk dengan membuat kapal militer dari kapal kargo dan kapal tanker minyak yang dikonversi.
(sya)
tulis komentar anda