Ini Masalah yang Akan Terjadi Jika Konflik Indo-Pasifik Benar Terjadi

Kamis, 16 Maret 2023 - 17:49 WIB
Ini masalah yang akan terjadi jika konflik Indo-Pasifik benar terjadi. Foto/Sydney Morning Herald
JAKARTA - Isu ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) belakangan tengah marak terdengar. Apalagi, Angkatan Laut dan Korps Marinir AS melakukan latihan tempur di kawasan Indo-Pasifik, yakni Laut China Selatan.

Banyak pengamat yang mengkhawatirkan kedua negara besar itu menggunakan Indo-Pasifik sebagai area perang. Masalah apa yang akan terjadi jika konflik tersebut sampai pecah? Berikut informasinya.

1. Melemahnya Posisi ASEAN

Peluang AS dan China untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai area perang tentunya akan berpengaruh terhadap posisi ASEAN. Sebab, Asia Tenggara adalah transisi antara Samudra Hindia dan Pasifik. Maka dari itu, konsep geopolitik berupa Indo-Pasifik sangat penting bagi ASEAN.



Asisten Periset di National University of Singapore Ankush Ajay Wagle mengemukakan bahwa konsep tersebut diusung oleh India, Jepang, Australia, dan AS untuk menahan kekuatan China.

Melalui artikelnya yang dimuat di laman The Conversation, Wagle menekankan bahwa ASEAN (dan seluruh negara anggotanya) perlu mengimbangi kepentingan dan kekuatan ekonomi dari aktor-aktor besar yang ada di pusara tersebut. Sementara itu, China sendiri melihat konsep Indo-Pasifik bukan sebagai hal yang luar biasa.

Bagaimana ketegangan yang terjadi antara AS dan China akan cenderung melemahkan ASEAN? Laman The ASEAN Post menyebut bahwa hal tersebut tak lepas dari kemungkinan negara-negara anggotanya yang memiliki kecenderungan berbeda dalam melibatkan great power atau kekuatan besar.

Menilik ketegangan antara China dan AS yang terus mengalami eskalasi, maka sangat penting bagi para pemimpin ASEAN untuk mewaspadai berbagai bentuk pengaruh dari pihak eksternal.

2. Berpengaruh Terhadap Ekonomi

Indo-Pasifik merupakan kawasan yang melibatkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia sebagai sebuah zona maritim penting dunia. Dengan adanya Laut China Selatan (LCS) dan Selat Malaka yang menjadi jalur perdagangan maritim paling sibuk di dunia, kenyataan bahwa besarnya ketergantungan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik terhadap laut terlihat jelas.

Dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (2021) bertajuk Indo-Pasifik dalam Perspektif Geopolitik dan Geostrategi, wilayah ini adalah kandang bagi 20 ekonomi dengan pertumbuhan paling cepat. Dapat dikatakan, sepertiga PDB dunia ada di Indo-Pasifik.

Pada tahun 2050, Indo-Pasifik diprediksi bisa menyumbang 55% dari PDB global. Jika ketegangan sampai terjadi dan konflik pecah di wilayah tersebut, tentunya akan memberikan imbas yang besar terhadap ekonomi global.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More