Presiden China Xi Jinping akan Bicara dengan Zelensky
Selasa, 14 Maret 2023 - 06:27 WIB
BEIJING - Presiden China Xi Jinping berencana berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, untuk pertama kalinya sejak awal konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.
Wall Street Journal (WSJ) melaporkan hal itu pada Senin (13/3/2023), mengutip sumber tanpa nama yang mengetahui masalah tersebut.
"Pertemuan virtual dengan Zelensky kemungkinan akan terjadi setelah kunjungan Xi ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diperkirakan akan berlangsung paling cepat pekan depan,” ungkap laporan WSJ.
Kunjungannya yang akan datang ke Rusia, yang juga dikonfirmasi Reuters pada hari sebelumnya.
Ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Xi sejak dia mendapatkan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai pemimpin China.
Negosiasi potensial diharapkan dapat lebih memajukan upaya Beijing untuk menjadi mediator dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlarut-larut selama lebih dari setahun.
Pada akhir Februari, China meluncurkan peta jalan 12 poinnya sendiri untuk membuka jalan menuju perdamaian di Ukraina.
Beijing telah meminta masyarakat internasional mendorong upaya penyelesaian situasi secara damai dan mendesak kedua pihak yang berkonflik untuk “tetap rasional dan menahan diri.”
Wall Street Journal (WSJ) melaporkan hal itu pada Senin (13/3/2023), mengutip sumber tanpa nama yang mengetahui masalah tersebut.
"Pertemuan virtual dengan Zelensky kemungkinan akan terjadi setelah kunjungan Xi ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diperkirakan akan berlangsung paling cepat pekan depan,” ungkap laporan WSJ.
Kunjungannya yang akan datang ke Rusia, yang juga dikonfirmasi Reuters pada hari sebelumnya.
Ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Xi sejak dia mendapatkan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai pemimpin China.
Negosiasi potensial diharapkan dapat lebih memajukan upaya Beijing untuk menjadi mediator dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlarut-larut selama lebih dari setahun.
Pada akhir Februari, China meluncurkan peta jalan 12 poinnya sendiri untuk membuka jalan menuju perdamaian di Ukraina.
Beijing telah meminta masyarakat internasional mendorong upaya penyelesaian situasi secara damai dan mendesak kedua pihak yang berkonflik untuk “tetap rasional dan menahan diri.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda