Heboh, Video Porno Inggris Disalahpahami sebagai Bank Sperma Partai Komunis China
Senin, 13 Maret 2023 - 09:06 WIB
BEIJING - Psikolog kontroversial Kanada, Dr Jordan Peterson, menuai kecaman setelah menyebarkan video porno fetish BDSM [bondage, discipline, sadism and msacochism] "pemerah susu laki-laki" secara online. Dia salah menggambarkannya sebagai video bank sperma Partai Komunis China (PKC) .
“Sungguh menyenangkan di neraka techno-nightmare buruk PKC yang luar biasa,” tulis psikolog tersebut dalam caption video yang dia bagikan di Twitter.
Peterson bergegas menghapus posting video itu setelah menyadari bahwa dia salah sangka dan telah "memfitnah" Partai Komunis China.
Video yang sangat vulgar itu awalnya dibagikan oleh sebuah akun yang mengaku mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di China. Video itu menunjukkan tiga pria telanjang terbaring di ranjang rumah sakit yang menempel pada "mesin pemerah susu laki-laki".
“Apa yang terjadi di China? Kebijakan tiga anak?” bunyi caption posting video tersebut.
Putri Peterson, Mikhaila Peterson, merespons: “Ayah, Anda tidak dapat me-retweet ini di Twitter. Mata saya tidak akan pernah pulih.”
Pengguna Twitter dengan cepat menunjukkan bahwa video itu berasal dari studio porno fetish yang berbasis di Inggris.
“Jadi hanya untuk memperjelas 100 persen—Jordan Peterson secara tidak wajar me-retweet video penjara bawah tanah BDSM ‘pemerahan susu laki-laki’ di Inggris yang diklaim sebagai rekaman pelanggaran HAM di China,” tulis jurnalis Anna Slatz, seperti dikutip news.com.au, Senin (13/3/2023).
"Neraka techno-nightmare buruk satu orang adalah surga techno-nightmare buruk orang lain."
Akun Twitter yang pertama kali menyebarkan video itu kemudian meminta maaf. "Maaf. Kesalahan saya. Saya menemukan video ini di WeChat dan mereka mengatakan ini adalah ruang pengumpulan bank sperma China. Ternyata video ini dari Inggris," tulis akun tersebut.
Peterson menghapus posting video tersebut tanpa komentar, tetapi slip-up X-rated dengan cepat membuat psikolog kontroversial itu menjadi tren di Twitter.
“Saya mencoba membaca Twitter dalam penerbangan di samping teman duduk yang innocent, dan setiap tweet kesepuluh adalah tangkapan layar dari konten retweet video pemerahan susu Jordan Peterson. Jadi saya kira situs itu masih memiliki keajaiban,” kata pengguna Twitter, Johnny McNulty.
“Tidak yakin bagaimana saya akan pulih dari Jordan Peterson yang men-tweet video fetish pemerahan susu laki-laki karena menurutnya itu adalah kebijakan pemerintah China yang sebenarnya,” imbuh pengguna Twitter lainnya, Will Sommer.
Dr Peterson saat ini menghadapi tindakan disipliner oleh College of Psychologists of Ontario atas sejumlah pernyataan publiknya tentang topik termasuk ideologi transgender dan perubahan iklim.
Badan profesional telah memerintahkan dia untuk menjalani pelatihan media sosial wajib atau menghadapi sidang pengadilan secara langsung, di mana dia berisiko kehilangan lisensi klinisnya.
Dia telah menolak untuk mengikuti pelatihan tersebut dan telah mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Pengadilan Divisi Ontario.
Ancaman untuk mencabut lisensinya—yang dikritik dalam surat terbuka oleh sekelompok 75 intelektual publik bulan lalu—sebagian besar bersifat simbolis karena Dr Peterson tidak mempraktikkan psikologi klinis selama beberapa tahun.
“Sungguh menyenangkan di neraka techno-nightmare buruk PKC yang luar biasa,” tulis psikolog tersebut dalam caption video yang dia bagikan di Twitter.
Peterson bergegas menghapus posting video itu setelah menyadari bahwa dia salah sangka dan telah "memfitnah" Partai Komunis China.
Video yang sangat vulgar itu awalnya dibagikan oleh sebuah akun yang mengaku mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di China. Video itu menunjukkan tiga pria telanjang terbaring di ranjang rumah sakit yang menempel pada "mesin pemerah susu laki-laki".
“Apa yang terjadi di China? Kebijakan tiga anak?” bunyi caption posting video tersebut.
Putri Peterson, Mikhaila Peterson, merespons: “Ayah, Anda tidak dapat me-retweet ini di Twitter. Mata saya tidak akan pernah pulih.”
Pengguna Twitter dengan cepat menunjukkan bahwa video itu berasal dari studio porno fetish yang berbasis di Inggris.
“Jadi hanya untuk memperjelas 100 persen—Jordan Peterson secara tidak wajar me-retweet video penjara bawah tanah BDSM ‘pemerahan susu laki-laki’ di Inggris yang diklaim sebagai rekaman pelanggaran HAM di China,” tulis jurnalis Anna Slatz, seperti dikutip news.com.au, Senin (13/3/2023).
"Neraka techno-nightmare buruk satu orang adalah surga techno-nightmare buruk orang lain."
Akun Twitter yang pertama kali menyebarkan video itu kemudian meminta maaf. "Maaf. Kesalahan saya. Saya menemukan video ini di WeChat dan mereka mengatakan ini adalah ruang pengumpulan bank sperma China. Ternyata video ini dari Inggris," tulis akun tersebut.
Peterson menghapus posting video tersebut tanpa komentar, tetapi slip-up X-rated dengan cepat membuat psikolog kontroversial itu menjadi tren di Twitter.
“Saya mencoba membaca Twitter dalam penerbangan di samping teman duduk yang innocent, dan setiap tweet kesepuluh adalah tangkapan layar dari konten retweet video pemerahan susu Jordan Peterson. Jadi saya kira situs itu masih memiliki keajaiban,” kata pengguna Twitter, Johnny McNulty.
“Tidak yakin bagaimana saya akan pulih dari Jordan Peterson yang men-tweet video fetish pemerahan susu laki-laki karena menurutnya itu adalah kebijakan pemerintah China yang sebenarnya,” imbuh pengguna Twitter lainnya, Will Sommer.
Dr Peterson saat ini menghadapi tindakan disipliner oleh College of Psychologists of Ontario atas sejumlah pernyataan publiknya tentang topik termasuk ideologi transgender dan perubahan iklim.
Badan profesional telah memerintahkan dia untuk menjalani pelatihan media sosial wajib atau menghadapi sidang pengadilan secara langsung, di mana dia berisiko kehilangan lisensi klinisnya.
Dia telah menolak untuk mengikuti pelatihan tersebut dan telah mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Pengadilan Divisi Ontario.
Ancaman untuk mencabut lisensinya—yang dikritik dalam surat terbuka oleh sekelompok 75 intelektual publik bulan lalu—sebagian besar bersifat simbolis karena Dr Peterson tidak mempraktikkan psikologi klinis selama beberapa tahun.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda