Ukraina Desak Jerman Kirim Lebih Banyak Amunisi dan Latih Pilot
Minggu, 12 Maret 2023 - 09:00 WIB
BERLIN - Menteri Luar Negeri Ukraina , Dmytro Kuleba, mendesak Jerman untuk mempercepat pasokan amunisi dan untuk memulai pelatihan pilot Ukraina dengan jet tempur Barat. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari ini, Minggu (12/3/2023).
Dmytro Kuleba mengatakan kepada surat kabar Jerman, Bild am Sonntag, bahwa kekurangan amunisi adalah masalah "nomor satu" dalam upaya Ukraina mengusir invasi Rusia.
Dia mengatakan produsen senjata Jerman telah memberitahunya di Konferensi Keamanan Munich bulan lalu bahwa mereka siap mengirimkannya tetapi menunggu pemerintah untuk menandatangani kontrak.
"Jadi masalahnya terletak pada pemerintah," kata Kuleba seperti dikutip dari Reuters.
Kuleba menegaskan dia tidak mengharapkan sekutu Barat untuk memberikan Ukraina jet tempur yang telah dimintanya dalam waktu dekat.
Tapi dia mengatakan pilot Ukraina harus dilatih, jadi mereka akan siap setelah keputusan itu diambil.
"Jika Jerman melatih pilot Ukraina, itu akan menjadi pesan yang jelas tentang keterlibatan politiknya," katanya.
Secara terpisah, Kuleba mengatakan Ukraina akan terus mempertahankan kota Bakhmut, yang menjadi fokus serangan Rusia selama enam bulan terakhir.
"Jika kita mundur dari Bakhmut, apa yang akan berubah? Rusia akan mengambil Bakhmut dan kemudian melanjutkan serangannya terhadap Chasiv Yar, sehingga setiap kota di belakang Bakhmut bisa mengalami nasib yang sama," terangnya.
Ditanya berapa lama pasukan Ukraina dapat bertahan di kota itu, dia menolak untuk memberikan jawaban spesifik, membandingkan mereka dengan orang-orang yang mempertahankan rumah mereka dari penyusup yang mencoba membunuh mereka dan mengambil semua yang mereka miliki.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk memerangi apa yang digambarkannya sebagai ancaman keamanan dari hubungan Ukraina dengan Barat, sebuah argumen yang ditolak Kiev dan Barat.
Dmytro Kuleba mengatakan kepada surat kabar Jerman, Bild am Sonntag, bahwa kekurangan amunisi adalah masalah "nomor satu" dalam upaya Ukraina mengusir invasi Rusia.
Dia mengatakan produsen senjata Jerman telah memberitahunya di Konferensi Keamanan Munich bulan lalu bahwa mereka siap mengirimkannya tetapi menunggu pemerintah untuk menandatangani kontrak.
"Jadi masalahnya terletak pada pemerintah," kata Kuleba seperti dikutip dari Reuters.
Kuleba menegaskan dia tidak mengharapkan sekutu Barat untuk memberikan Ukraina jet tempur yang telah dimintanya dalam waktu dekat.
Tapi dia mengatakan pilot Ukraina harus dilatih, jadi mereka akan siap setelah keputusan itu diambil.
"Jika Jerman melatih pilot Ukraina, itu akan menjadi pesan yang jelas tentang keterlibatan politiknya," katanya.
Secara terpisah, Kuleba mengatakan Ukraina akan terus mempertahankan kota Bakhmut, yang menjadi fokus serangan Rusia selama enam bulan terakhir.
"Jika kita mundur dari Bakhmut, apa yang akan berubah? Rusia akan mengambil Bakhmut dan kemudian melanjutkan serangannya terhadap Chasiv Yar, sehingga setiap kota di belakang Bakhmut bisa mengalami nasib yang sama," terangnya.
Ditanya berapa lama pasukan Ukraina dapat bertahan di kota itu, dia menolak untuk memberikan jawaban spesifik, membandingkan mereka dengan orang-orang yang mempertahankan rumah mereka dari penyusup yang mencoba membunuh mereka dan mengambil semua yang mereka miliki.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk memerangi apa yang digambarkannya sebagai ancaman keamanan dari hubungan Ukraina dengan Barat, sebuah argumen yang ditolak Kiev dan Barat.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda