Australia Beli Kapal Selam, China Tuding AUKUS Kobarkan Perlombaan Senjata

Jum'at, 10 Maret 2023 - 08:32 WIB
Australia beli kapal selam, China tuding AUKUS kobarkan perlombaan senjata. Foto/Ilustrasi
BEIJING - China mengkritik rencana pembelian kapal selam nuklir oleh Australia dan menuduh aliansi AUKUS mengobarkan perlombaan senjata.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning memperingatkan, kesepakatan itu menimbulkan risiko proliferasi nuklir yang serius dan akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan.

“Kami mendesak Amerika Serikat, Inggris, dan Australia untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan permainan zero-sum, dengan setia memenuhi kewajiban internasional mereka dan melakukan hal-hal yang berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas kawasan,” katanya seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (10/3/2023).





Juru bicara urusan luar negeri oposisi Simon Birmingham menolak pernyataan China, menyebutnya sebagai tidak jujur dan munafik.

“China dalam beberapa tahun terakhir secara signifikan mendorong pertumbuhan mereka dalam aset militer dan kemampuan militer mereka,” kata senator itu kepada Sky News.

“Bagi mereka di belakang itu untuk kemudian membuat tuduhan bahwa Australia terlibat dalam militerisasi di wilayah kita, itu sangat tidak benar,” imbuhnya.

Australia akan menjadi negara ketujuh di dunia yang mengoperasikan kapal selam nuklir.

Itu setelah Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese pada hari Selasa akan mengungkap rencana pemerintah untuk mengakuisisi kapal selam nuklir di San Diego bersama Joe Biden dan Rishi Sunak.

Albanese telah menolak untuk mengkonfirmasi kesepakatan tetapi kebocoran dari Inggris dan AS memberi kesan Australia akan memperoleh armada kapal selam yang dirancang Inggris.



Tetapi kapal selam, yang dikenal sebagai SSNR, sedang dalam tahap desain dan akan memakan waktu beberapa tahun sebelum beroperasi.

Sementara itu, laporan menunjukkan Australia akan membeli beberapa kapal selam kelas Virginia AS sebagai tindakan sementara di awal tahun 2030-an.

Penjabat Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Richard Marles menolak untuk mengkonfirmasi rincian akuisisi tersebut tetapi menggambarkannya sebagai langkah yang sangat besar bagi negara itu.

“Ini adalah langkah maju terbesar dalam kemampuan militer kami sejak akhir Perang Dunia Kedua,” kata Marles kepada Nine.

“Tidak ada yang membuat musuh berpikir dua kali selain kapal selam yang mumpuni, itulah mengapa sangat penting bagi kami untuk membawa kemampuan ini di masa depan," dia menambahkan.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More