Texas Ingin Merdeka dari Amerika Serikat, Mau Gelar Referendum
Rabu, 08 Maret 2023 - 14:01 WIB
TEXAS - Bryan Slaton dari Partai Republik Texas telah mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) yang dapat mengatur referendum untuk "menyelidiki kemungkinan" kemerdekaan negara bagian Texas dari Amerika Serikat (AS).
Jika proposal disetujui, pemungutan suara tentang apakah akan menjajaki opsi untuk meninggalkan Amerika Serikat akan dijadwalkan.
RUU tersebut, yang diposting anggota DPR negara bagian Texas, Slaton, ke Twitter pada Senin (6/3/2023), secara resmi berjudul “Undang-Undang Referendum Kemerdekaan Texas” atau disingkat “Texit”.
Jika lolos, referendum tentang apakah Texas "harus menegaskan kembali statusnya sebagai negara merdeka" akan dijadwalkan pada 7 November 2023.
“Sesuai konstitusi Texas semua kekuatan politik berada di tangan rakyat," tulis Slaton.
“Setelah puluhan tahun penyalahgunaan terus-menerus atas hak dan kebebasan kami oleh pemerintah federal, inilah saatnya untuk membiarkan rakyat Texas membuat suara mereka didengar,” tegas dia.
Dia mengajukan RUU serupa pada tahun 2021 bersama dengan sesama anggota Republik Kyle Biedermann dan Jeff Cason, yang memperingatkan pada saat itu bahwa RUU itu bukan untuk pemisahan diri, tetapi dimaksudkan untuk memulai "dialog" tentang gagasan tersebut.
“Namun, proposal pertama itu gagal dibahas dalam sidang parlemen dan mati," kenang Slaton.
Gerakan Nasionalis Texas menyambut baik berita tersebut di Twitter, menyebut Slaton sebagai "teman kami" dan mendesak warga Texas menghubungi perwakilan mereka untuk mendukung RUU tersebut.
Di posting lain, gerakan tersebut berjanji bahwa apa yang disebut Texit dapat "membuka kemungkinan yang bahkan tidak pernah kita impikan".
Namun, tidak semua tokoh Republik setuju dengan gagasan itu. Sesama anggota DPR negara bagian Jeff Leach mengecam RUU Slaton.
“RUU konyol ini adalah definisi dari pengkhianatan yang munafik dan menghasut serta sudah mati,” tweet dia.
RUU itu muncul setelah tokoh Republik Georgia Marjorie Taylor Greene menyerukan "perceraian nasional" pada Februari.
Greene mengatakan, “AS perlu dipisahkan oleh negara bagian (Republik) merah dan negara bagian (Demokrat) biru."
Perpecahan yang semakin dalam dikonfirmasi jajak pendapat Jeremy Zogby, yang mengatakan kepada outlet konservatif Washington Examiner bulan lalu bahwa gagasan perpisahan telah menerima "dukungan yang mengejutkan ... di semua demografi."
Texas bukan satu-satunya negara bagian AS di mana kelompok-kelompok tertentu berlomba-lomba untuk merdeka.
Alaska, California, Hawaii, New Hampshire, dan Vermont, antara lain, semuanya memiliki gerakan pemisahan diri sendiri. Tampaknya mereka ingin segera memisahkan diri dari Amerika Serikat.
Jika proposal disetujui, pemungutan suara tentang apakah akan menjajaki opsi untuk meninggalkan Amerika Serikat akan dijadwalkan.
RUU tersebut, yang diposting anggota DPR negara bagian Texas, Slaton, ke Twitter pada Senin (6/3/2023), secara resmi berjudul “Undang-Undang Referendum Kemerdekaan Texas” atau disingkat “Texit”.
Jika lolos, referendum tentang apakah Texas "harus menegaskan kembali statusnya sebagai negara merdeka" akan dijadwalkan pada 7 November 2023.
“Sesuai konstitusi Texas semua kekuatan politik berada di tangan rakyat," tulis Slaton.
“Setelah puluhan tahun penyalahgunaan terus-menerus atas hak dan kebebasan kami oleh pemerintah federal, inilah saatnya untuk membiarkan rakyat Texas membuat suara mereka didengar,” tegas dia.
Dia mengajukan RUU serupa pada tahun 2021 bersama dengan sesama anggota Republik Kyle Biedermann dan Jeff Cason, yang memperingatkan pada saat itu bahwa RUU itu bukan untuk pemisahan diri, tetapi dimaksudkan untuk memulai "dialog" tentang gagasan tersebut.
“Namun, proposal pertama itu gagal dibahas dalam sidang parlemen dan mati," kenang Slaton.
Gerakan Nasionalis Texas menyambut baik berita tersebut di Twitter, menyebut Slaton sebagai "teman kami" dan mendesak warga Texas menghubungi perwakilan mereka untuk mendukung RUU tersebut.
Di posting lain, gerakan tersebut berjanji bahwa apa yang disebut Texit dapat "membuka kemungkinan yang bahkan tidak pernah kita impikan".
Namun, tidak semua tokoh Republik setuju dengan gagasan itu. Sesama anggota DPR negara bagian Jeff Leach mengecam RUU Slaton.
“RUU konyol ini adalah definisi dari pengkhianatan yang munafik dan menghasut serta sudah mati,” tweet dia.
RUU itu muncul setelah tokoh Republik Georgia Marjorie Taylor Greene menyerukan "perceraian nasional" pada Februari.
Greene mengatakan, “AS perlu dipisahkan oleh negara bagian (Republik) merah dan negara bagian (Demokrat) biru."
Perpecahan yang semakin dalam dikonfirmasi jajak pendapat Jeremy Zogby, yang mengatakan kepada outlet konservatif Washington Examiner bulan lalu bahwa gagasan perpisahan telah menerima "dukungan yang mengejutkan ... di semua demografi."
Texas bukan satu-satunya negara bagian AS di mana kelompok-kelompok tertentu berlomba-lomba untuk merdeka.
Alaska, California, Hawaii, New Hampshire, dan Vermont, antara lain, semuanya memiliki gerakan pemisahan diri sendiri. Tampaknya mereka ingin segera memisahkan diri dari Amerika Serikat.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda